waktu demi waktu

24 2 0
                                    

Lanjuttt dari cerita sebelumnya..

Setelah berbincang lama dengan Fitri, aku pun memutuskan untuk tidur agar pikiran fresh.

Jam 19.15 - 23.10 wib aku tertidur dengan lelap. Selama tidur, dengan sengaja aku menonaktifkan handphone karena baterai nya tinggal setengah persen dari 100% dan perjalanan masih jauh untuk sampai ke tujuan.

Jam 23.11 aku pun terbangun dari tidur dan segera mengaktifkan handphone aku. Setelah di aktifkan, banyak lah notif panggilan tak terjawab dari Bapak, Aa, dan Teteh karena mereka khawatir dengan keadaan ku. Lalu langsung saja aku menelpon Bapak ku untuk memberitahu keadaan ku baik-baik saja dan sekarang masih di Jalan Tol Palikanci. Dan keluargaku yang di rumah pun lega mendengar kabar dari aku.

Hati pun makin resah dan berpikir "kenapa belum sampai di jalan tol Jawa Barat"

Tak lama berpikir handphone ku pun berdering kembali, ternyata di Whatsapp grup kelas PKP sasepuh dan geng kyut banyak yg mengucapkan "turut berduka cita dan mendoakannya". Aku pun membaca nya dari awal sampai akhir dan memberi balasan nya karena sudah mendoakan mamah ku.

Mata pun lelah aku pun tertidur sampai pukul 01.30, dan perjalananku sebentar lagi sampai Serang tepatnya sudah sampai Jakarta.

Lalu aku pun memberitahu kepada keluargaku yang di rumah bahwa aku sudah sampai Jakarta dan perkiraan sampe Serang jam 03.00wib.

Tepat sasaran aku sampe jam 03.00, dan aku langsung menghubungi kepada aa ku "Diun" untuk jemput aku kalau dia tidak ketiduran, jika dia tidak bisa menjemput yaa aku mau nunggu sampai subuh dan pulang sendiri naik kendaraan umum "bis".
.
.
Alhamdulillahnya aa ku tidak tidur, dia langsung menjemput aku bersama sahabatnya yaitu kak Muhit.
.
.
Sesampainya di Serang, aku turun di Terminal Pakupatan dan aku menunggu aa ku di Mushola dalam terminal.
.
.
Keadaan terminal ramai, namun ramai sama para pemuda dan bapak² yaa dominan laki-laki. Aku sempat takut karena perempuan nya cuma ad aku saja. Di saat menuju ke Mushola pun aku di goda sam tukang ojek, namun aku bisa mencari alasan yang membuat ia takut kepadaku.
.
.
Setengah jam aku menunggu dan akhirnya aa ku datang dan langsung membawakan tasku yang sungguh berat.
.
.
Keadaan aa ku sangat lemas sekali dan mata pun sembab. Ia berkata tidak bisa tidur karena khawatir ke aku. Aku pun tak kuat menahan tangis dan akhirnya menangis di dalam mobil.
.
.
45menit perjalanan menuju rumah, sesampainya aku pun berpura-pura tegar karena aku ga mau melihat keluarga ku yang di rumah melihat aku menangis.
.
.
Waktu solat subuh pun tiba, bapak ku langsung solat dan sesudah selesai ia langsung menceritakan kronologis kematian mamah.
Yang membuat aku sakit ke hati ketika mamah ku pingsan di dapur dan di rumah hanya ada bapak dan keponakan aku yang umur 4 tahun. Dan ponakan aku langsung ngomong "ngkiiii, enin maninggal ngkii enin maninggal" bapak ku langsung menopang mamahku dan mamah masih bernafas. Bapaku hanya bisa menopang di pangkuannya saja karena bapaku tidak bisa menggendong dikarenakan kakinya baru sembuh dari lumpuh ringan. Bapaku inisiatif menyuruh keponakan aku untuk keluar dan berteriak "toloooong, toloooongg, om toto tolooongg tolongin ngki enin maninggal" (sumpah pas denger cerita ini nyesek banget, aku pun hanya menahan tangis aja).
.
.
Setelah minta tolong akhirnya para tetangga pun mendatangi rumahku dan membantu membawa mamah ku ke klinik Bougenville (klinik terdekat dari rumah hanya 1km saja).
.
.
Di bawalah ke klinik dan langsung di tangani dan tak lama di tangani dokter langsung bilang bahwa mamah ku sudah tidak bernafas lagi.
.
.
Aa ku yang berada di klinik langsung lemas tak berdaya namun di kuat-kuatkan oleh tetanggaku agar tidak melamun.
.
.
Setelah itu di bawalah jenazah mamah ku ke rumah :""( (rasanya pgn memundurkan waktu, andai aku ada. Aku merasa bersalah banget ke mamah, dan aku pun belum sempat meminta maaf :"( ).
.
.
Cerita panjang lebar waktu pun sudah pukul 06.00, aku langsung cari sarapan ke luar karena di rumah banyak saudara²ku berkumpul.
.
.
Penyesalan memang selalu datang terakhir, ga habis pikir kenapa aku ga ada di saat mamahku lemah tak berdaya hingga menutup usia nyaa.
.
.
Pesanku untuk para pembaca "Jagalah, cintai dan sayangi orangtua mu selagi hidup jangan sampai kau menyesal karena hal sepele".

==end==

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesedihan tak kunjung berakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang