air kehidupan

II. perjalanan

        Untuk menyelamatkan, kerajaan kuili beserta para pangeran dewa bolo memerintahkan,"raja tavos untuk mencari air kehidupan atau mapes dagai agar bisa menandingi kekuatan Popo rasi.

          Raja tavos pergi mencarinya, sesampainya di suatu  daerah yang tak berpenghuni di kelilingnya Padang gurun yang luas, tiba-tiba ia melihat kotak berlapis emas dan di kelilingi api.rasa penasarannya datang,

            akhirnya ia mendekati kotak itu dan coba-coba membukanya di dalam kotak itu terdapat sebuah cincin emas yang matanya berlapiskan batu bacan berwarna hijau,di dalam cincin terlihat bergambar burung berkala lima tidak berpikir panjang ia langsung memasangkan di jari kelingking tangan kanannya ketika ia memasangnya, wawww.lima detik kemudian ia sudah berdiri di depan pintu gerbang kerjaan yang besar dan tinggi tiba-tiba pintu itu terbuka perlahan sendiri nya.

          Ia terkejut di balik pintu gerbang telah berdiri seorang ratu yang memakai mahkota emas di kelilingi batu bacan hijau,
berambut panjang sampai ke tanah hidungnya mancung,kulit putih dan memakai gaun yang bergambar semut memegang sebuah tongkat emas

  "(Selamat datang di kerajaan rajawali) ucap ibu ratu sambil tersenyum dan matanya berkaca-kaca air mata"

          "Peramal kerajaan mengatakan akan datang seorang calon pemimpin para dewa yang berjalan melewati kerjaan ini mencari mapes dagai (air kehidupan) tetapi sebelumnya ia akan menyembuhkan anak saya putri belina yang memiliki penyakit kulit sejak sepuluh tahun yang lalu di karenakan ia mandi di danau terlarang yang berada di tengah hutan..!! "Kata ratu lagi tiba-tiba air mata ratu jatuh ke pipi"

           "Tolong selamatkan putri ku.!!
ucap ibu ratu lagi sambil memegang kedua tangan raja tavos"

           Raja tavos berjalan perlahan ke kamar putri belina dengan perasaan ragu ia mendekati putri belina king tavos kebingungan bagaimana caranya ia bisa mengobati putri belina

          Tiba-tiba ia teringat sebuah pusaka yang di berikan oleh ayahnya sebelum meninggal yang berbentuk kalung di dalamnya terdapat batu kecil berbentuk seperti pil yang bisa menyembuhkan segala penyakit, tetapi jika pil itu di pakai akan hilang selamanya (habis) di karenakan pil itu hanya satu dan akan cair berbaur ke dalam air

          Tavos menyuruh sang ratu mengambil air gelas dan mencelupkan pil tersebut ke dalam air lalu menyuruh putri meminumnya,alhasil tidak berselang lama.kulit si putri berangsur kembali semula.

          Serentak kabar gembira itu menyebar cepat ke penjuru seluruh kerajaan, seluruh istana bergembira menyambut berita baik ini

          "Terimah kasih tavos..!! Kata ratu dengan senyuman lebar di pipinya"

          "Sebagai ucapan terimah kasih ambil ini sebagai hadiah..!!" Kata ratu"

           Ibu ratu memegang tangan raja tavos dan memberikan sebuah pulpen yang berwana merah darah dan gagangnya terbuat dari emas, pulpen ajaib ini kamu pakai jika kamu mengalami kesulitan tulis gambar hewan apa saja ia akan keluar membantu mu..!! Kata ibu ratu lagi

           Putri Belina yang rambutnya panjang sampai ke tanah,wajahnya bulat dan hidungnya tinggi, matanya sipit,bibir nya tipis, pipinya memiliki lesung, telingannya memakai anting-anting mutiara

        Putri Belina berjalan perlahan menuju ke arah, tavos sambil "mengucapkan kalimat aku ingin mengikuti mu paduka, mencari mapes dagai (air kehidupan)"

         Sontak ibu ratu kaget dan tercengang mendengar kalimat yang keluar dari mulut anaknya.

      Raja tavos pun ikut terkaget-kaget sambil mukanya terlihat kaku dan bibirnya tidak bisa berucap satu kata pun, dan mukanya menoleh ke arah ratu, begitu pula sang ratu mukannya menoleh ke arah raja tavos, mereka berdua saling tatap dengan penuh kebingungan

         "putri yakin ingin ikut aku.tanya raja tavos dengan tatapan mata yang tajam dengan wajah yang serius"

"Ia aku yakin paduka..!! Jawab putri"

         "Jangan panggil aku dengan sebutan paduka,panggil saja aku dengan sebutan tavos..!!"kata raja tavos"

"Ia makasih tavos..!! Jawab putri lagi"

       Putri berjalan menyuruh pelayan mengambil jubahnya yang bergambar semut dan dan jepitan sakti yang terbuat dari batu bacan

     Dan tak berselang lama raja tavos ambil keputusan

       "Baik Putri Belina bisa ikut aku..!! Kata raja tavos
Raja tavos pamit ke ratu setelah berpamitan raja tavos berjalan menuju ke luar dan di ikuti Putri Belina."

       Sampainya di luar rakyat sudah berkumpul menunggu mereka berdua dan menyambut dengan mereka berdua dengan tepuk tangan, di ikuti teriakan nama Meraka....
hidup tuan putri... hidup raja tavos...hidup tuan putri..!! teriak rakyat

    Dari atas jendela istana terlihat ratu menangis dan air matanya di usap oleh WAT (seekor hewan tubuhnya mirip semut memiliki sayap panjang)