Deeva mengambil ponselnya yang jatuh ke kolong tempat tidur dan turun menghampiri eyang yang ada di dapur
"Yang kan Deeva ga bisa masak, masa di suruh masak"
"Siapa nyuruh kamu masak?"
"Ya ga ada sih" jawab nya sambil memegang tengkuk lehernya
Eyang pun mendekat dan membelai rambut Deeva lembut
"Eyang juga tau, kamu mana bisa masak terakhir masuk dapur aja kacau" ucap eyang seraya menggeleng, pasrah melihat cucu perempuannya tidak bisa masak."Terus manggil Deeva ngapain?" Tanyanya dengan ekspresi bingung
"Mau bikin kue" jawab bude yang tak lain tak bukan adalah ibu dari Adam, ya laki laki yang pernah di sukai nya DULU...
"Kue? Kue apa?" tanya Deeva
"Dari pada kamu kebanyakan tanya mendingan kamu bantuin bude aja" suruh eyang
Deeva menghampiri budenya yang sedang membersihkan alat alat yang akan di gunakannya itu"Bude Deeva bantuin apa?" tanya Deeva malas
Bude menarik sebuah kertas dari saku bajunya dan memberikan ke Deeva "Kamu bantuin beli bahan bahan nya aja"Deeva menatap budenya dengan tatapan bingung "Beli dimana?"
"Pasar" ucap eyang
"Ke pasar? Sama siapa?"
Yang Deeva tahu jarak antara pasar dan tempat mereka tinggal cukup jauh"Deevaaa" geram eyang
"Ish eyang kan aku gak tau daerah sini" ucap Deeva cemberut
"Terus nanti kalo aku nyasar gimana"
"Kamu gak akan nyasar Deeva" ucap eyang gemasBude tertawa setelah melihat ekspresi wajah Deeva "Ke supermarket aja deh nanti kamu berangkat nya naik motor, jaraknya juga deket ko dari sini"
"Hah, naik motor? Kan Deeva ga bisa naik motor budee"
"Iya, makanya kamu pergi nya minta di anterin sama Adam aja""Hah, sama Adam. Mana mau dia nganterin gue" ucap Deeva pelan
Adam yang mendengar namanya di sebut mendekat ke arah sumber suara
"Kenapa ma? manggil?" tanya Adam dengan ekspresi ramah tapi ekspresi itu tidak untuk Deeva melainkan untuk ibunya
"Ish kenapa dia dateng coba, mana sambil senyam-senyum lagi" ucap Deeva pelan"mama mau nyuruh kamu buat anterin ke supermarket" ucap bude yang membuat Adam manggut manggut "Oh gitu yaudah ayo" ucap Adam sambil mencari kunci motor ninjanya
Bude mendorong pundak Deeva, yang membuat Deeva tersentak. Adam bingung melihat ketiganya diam tidak ada yang bergerak "Kok pada diem? Ayo ma"
"Bukan mama yang mau ke supermarket tapi Deeva" ucapnya sambil memegang pundak Deeva dan kini Adam menatapnya yang membuat Deeva risih
"Oh bukan mamah yang mau ke supermarket" ucapnya sambil memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku jaket yang sedang digunakan nya
Deeva membuka suara"Udah gak usah bude Deeva naik ojek online aja"
Bude dan eyang kompak menggeleng "Gak bisa Deeva belanjaan nya banyak nanti kalo kamu gak kuat gimana"
Deeva melirik ke Adam "Dia sibuk" ucap Deeva datar
Adam menyangkalnya "Enggak kok"
Deeva menatap Adam heran "Ada angin apa lu jadi baik sama gue?"
Adam yang hendak menjawab pertanyaan Deeva, mereka berdua di dorong dengan eyang dan bude
"Udah jangan kebanyakan tanya, mumpung ada yang mau nganterin" ucap eyang
"Iya, iya" ucap Deeva pasrah
Sebenarnya Deeva senang akan di bonceng oleh orang yang di sukai dari dulu. Tapi Deeva masih penasaran dengan tingkah Adam yang aneh menurut Deeva. Bagaimana bisa orang yang tadinya tidak menganggap dirinya ada kini menjadi baik bahkan sekarang mau nganterin ke supermarket, mana berdua doang lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Melliflous
Teen FictionSiapa sih cewek yang suka di cuekin? Hahahaha, pasti nggak ada lah! Termasuk Adeeva Myesha Afsheen, atau biasa di sapa Deeva. Cewek yang memiliki sifat absurd, supel, cuek dan dingin itu, memiliki sepupu yang sangat dekat 'dulu'. Dulu? Iya dulu, d...