Kau berlari menaiki beberapa anak tangga dengan tergesa gesa, bahkan kau sempat terjatuh hingga membuat dengkul mu membiru. Namun, kau tak memperdulikan itu. Kau terus berlari menuju tempat tujuanmu, yaitu ruangan kelas paling belakang di kampus mu. Disana, tepatnya di ruangan itu kau mendengar kabar dari sahabatmu bahwa kekasihmu terlibat perkelahian disana.
Sesampainya disana
Bugh... bugh...
"Bajingan sepertimu mana pantas disekolahkan" yohan melayangkan tinju nya tepat di pipi lelaki itu
Kau yang melihatnya tampak syok, pukulan yohan cukup keras bahkan mampu membuat lawan nya tersungkur. Tidak heran memang, yohan adalah seorang lelaki yang menguasai ilmu taekwondo. Wajar saja lelaki itu langsung tersungkur ke tanah hanya dengan satu pukulan yang yohan layangkan kepadanya.
"Kim yohan berhenti" teriakmu hingga yohan menengokkan kepala nya kearahmu.
Namun hal itu tidak disia siakan oleh orang yang sedari tadi baku hantam dengan yohan, ia bangkit lantas memukul wajah yohan yang tengah lengah. Darah segara mengucur dari sudut bibir yohan, kau segera menghampirinya
"Yohan bibirmu berdarah" ucapmu panik, matamu telah berkaca kaca
"gadis miskin ini datang juga ternyata" ucap lelaki yang baru saja memukul yohan
"Jaga ucapanmu brengsek" maki yohan
"Ucapan mana yang harus aku jaga jika memang seperti itu kenyataannya, untuk apa kau membela gadis miskin seperti dia"
Yohan bangkit lantas kembali melayangkan pukulan nya kepada lelaki itu, kemarahannya benar benar memuncak. Kau pun memberanikan diri memeluknya guna menghentikan perkelahian ini
"Yohan sudah hentikan, aku mohon" ucapmu sembari memeluknya
"Dia sudah menghinamu, aku tidak terima dia menghina mu" ujar yohan marah
Yohan berniat untuk memukulnya kembali namun kau lebih dulu menatapnya dengan tatapan memohon supaya dia menghentikan perkelahian ini.
"Apa yang dia katakan tidak sepenuhnya salah yohan, dia memang benar. Aku hanyalah gadis miskin yang memang tidak pantas jika bersanding denganmu" ucapmu bergetar
"Tapi aku tulus menyayangi mu" ujar yohan
Kau hanya menangis sesenggukan di dada nya, rasanya lidahmu kelu untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata.
"Sudah kita pulang" ucap yohan, ia mengusap air matamu. Kau pun hanya mengangguk sebagai jawaban
Ketika kau dan yohan hendak meninggalkan ruangan itu, kau melihat lelaki itu menunduk. Lelaki yang tadi pagi telah menghina mu dengan kata kata hinaan nya yang cukup menusuk
"Gadis rendahan sepertimu mana pantas bersama yohan"
"Kau kira yohan serius denganmu, dia hanya kasihan padamu"
"Apa kau menjual tubuhmu kepada yohan?"
Hinaan itu cukup menyakitkan untukmu, ia sakit. Hatimu sakit ketika mendengar ucapan yang terlontar dari mulut lelaki itu."Ham won jin" panggil mu
Lelaki yang bernama won jin itu mengangkat wajahnya untuk menatapmu.
"Hinaanmu tadi cukup membekas diingatanku, bahkan rasanya aku tak mampu melupakannya. Kau memang benar, aku memanglah gadis miskin yang tak pantas untuk bersanding dengan yohan. Tapi aku dan yohan saling mencintai, apa itu sebuah kesalahan? Aku tidak habis fikir denganmu, kau bahkan memiliki seorang adik perempuan. Apa kau tidak berfikir bagaimana seandainya adikmu berada diposisiku? Ia dihina, dicaci maki, bahkan direndahkan. Apa yang akan kau lakukan ketika adikmu disakiti?" Ucap mu panjang lebar
"Kau berniat menyakiti nya?" Tanyanya
"Jika aku menyakiti nya kau akan membela nya bukan? Kau akan membela nya karena kau menyayangi nya. Begitupun yohan, ia menyayangiku sehingga ia membelaku mati matian di depanmu. Perbaiki sikapmu, berhenti merisak orang lain. Cukup aku yang menjadi korbanmu"
Kau dan yohan pun meninggalkan ruangan itu untuk segera pulang ke rumah.
🌱🌱🌱Selama di perjalanan tadi yohan tak berhenti mengoceh tentang yang dialami kau dan yohan tadi. Bahkan hingga sampai dirumah mu pun, yohan masih terus mengoceh.
"Seharusnya aku menendangnya lebih keras"
"Yohan kau cukup berisik" ucapmu sembari berjalan membawa kotak p3k untuk mengobati sudut bibir yohan yang terluka tadi
"Jika tak ada kau, aku sudah pasti membuatnya tak berdaya"
Kau yang tak tahan dengan ocehan yohan pun menangkup pipi nya dengan gemas hingga bibirnya menjadi lebih maju dibandingkan sebelumnya, itu membuatnya terlihat lucu.
"Yohan cukup mengocehnya, aku pusing mendengarnya" ucapmu
Setelah yohan terdiam, barulah kamu mengolesi sudut bibirnya dengan sebuah obat. Setelah dirasa cukup, kamu pun sedikit meniup sudut bibir yohan untuk sekedar mengurangi rasa perihnya.
"Kau tidak berniat menciumnya" ujar yohan sembari mendekatkan wajamu kearahnya, kau yang kaget pun lantas mendorong wajah yohan sejauh mungkin
"Yak kim yohan apa apaan kau ini"
Yohan pun hanya tertawa melihat tingkahmu
Update nih, aku buat agak panjang nih cerita nya. jangan lupa vote and coment yaaa.
Tunggu cerita yohan selanjutnya😊