Hinata menghela nafas. Ia memandang Mafuyu dan Shuu yang tengah saling memeluk, wanita cantik itu merentangkan selimut untuk kedua anaknya. Memberikan kecupan di pipi dan segera berbalik pergi.
Saat turun ke ruang makan, ia mendengar suara marah Sasuke dan suara mengejek khas Madara. Semua pertengkaran itu otomatis membuat Hinata membeku, memilih untuk diam dan mendengarkan.
Dia --Sasuke masih saja bodoh. Kenapa ia harus meminta penjelasan pada suaminya? Jelas bahwa mereka berpisah dan hak Hinata untuk mencari lagi pria yang mencintainya.
Untungnya pertengkaran itu tidak lama, dan keluarga Sasuke segera pergi.
"Hinata." Madara memanggil, wajahnya cukup terkejut melihat sang istri yang membeku di anak tangga. "Ada apa? Merasa tidak sehat?" Tangan besar Madara terjulur dan mengelus pipi istrinya.
Hinata tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia meremas tangan Madara yang tengah menangkup pipinya. "Aku baik-baik saja. Mereka sudah pergi?"
Madara mengangguk. "Pestanya masih berlangsung di luar. Mau melihatnya?"
"Tidak, aku mengantuk. Ini sudah larut."
Madara tersenyum. "Baiklah, aku akan menyapa mereka dulu, pasti beberapa baru tiba."
Hinata memamerkan senyumnya, mengangguk dan membiarkan Madara pergi.
Namun tanpa Hinata sadari, senyuman itu telah membuat hati Madara tidak nyaman.
Madara melangkah penuh keraguan, senyuman itu tidak tulus. Sorot mata Hinata dipenuhi oleh keraguan dan kesedihan. Apa karena mantan suaminya kembali?
Madara sangat tahu bahwa tidak mudah untuk membuat Hinata berpaling dan menikahinya. Jika bukan karena Mafuyu, pendekatannya tidak akan lancar.
Madara juga mengingat bagaimana awalnya Hinata tidak nyaman dan cemas bila Mmadara mendekatinya. Mungkin karena dirinya adalah Uchiha, dan sagat dengat dengan keluarga Sasuke.
Ingin rasanya Madara melemparkan Sasuke ke dalam jurang yang dalam, membuangnya begitu saja.
Lelaki bodoh itu berselingkuh dan wanita sebaik Hinata dipermainkan. Hanya untuk seorang wanita yang meragukan.
Pria mana yang tidak akan luluh pada kelembutan dan kebaikan Hinata?
Begitupun dengan Madara, sangat alami untuk tertarik dan jatuh cinta pada Hinata. Terlebih putrinya sangat ambisius membawa Hinata menjadi ibunya.
Satu kali tiga uang, ayah dan anak menginginkan Hinata.
Madara akhirnya membawa Hinata dan hidup bersama dengannya setelah satu tahun pendekatan. Lalu ketika Shuu dikandungnya, Madara dengan sangat memaksa Hinata untuk menikah, tapi Hinata tidak mau pada awalnya.
Jadi baru setelah Shuu berumur dua tahun, akhirnya Hinata mau dinikahinya.
Pertemuan keluarga ini juga adalah hasil dari kesepakatan mereka. Sebelumnya Hinata memohon untuk tidak mempublikasikan hubungan mereka, bahkan pernikahan pun, keluarga Sasuke adalah yang paling terakhir diberitahu.
Kemarahan Sasuke hari ini tidak masuk dalam perhitungan Madara. Karena sejauh yang Madara tahu, pria itu akan menikahi selingkuhannya. Mungkin hanya sedikit tidak nyaman karena mantan pasangan saling bertemu.
Lalu kenapa pula Sasuke harus mengamuk? Pria itu masih mencintai istinya?! Istri Uchiha Madara?! Madara tertawa dalam hati.
Memang benar kalau Hinata masih Uchiha sekarang, tapi lihatlah siapa yang menjadi suaminya!! Itu Madara!! Pamannya!! Juga lelaki yang memegang tampuk kepemimpinan Uchiha!! Tidak tahu diri!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-
FanfictionKita sudah berpisah cukup lama, benang takdir yang sudah terputus itu tidak akan bisa disambung kembali... Kesalahan di masalalu bak kaca pecah yang tidak akan kembali lagi sempurna... Tapi takdir juga mempertemukan kita lagi... Jadi, bolehkah aku...