13

32 1 0
                                    

Tepat bel pulang sekolah berbunyi gilang bergegas pergi menuju kelas salsa,entah kenapa hatinya saat ini ingin sekali menghampiri gadis itu. Dan tidak seperti biasanya dia akan menunggu salsa diparkiran.

Ketika sudah sampai di depan kelas salsa,gilang mendengar keributan dan mendengar suara yang sangat ia kenal.

"Lo bisa bahasa manusia ngak sih hah? Permisi gw pengen pulang" tegas salsa,kali ini ia berhadapan dengan rian. Ya pria itu sedari tadi berusaha menahannya.

"Ca gw mohon,gw cuman mau nganterin lo pulang doang ca. Lo masih inget gw kan ca,lo ngak lupa ingatan kan?" Tulus rian

Gilang masih enggan meranjak dari tempatnya sekarang, di ambang pintu. Ia masih ingin melihat apa topik pembicaraan antara salsa dan pria asing itu.

"Ngak perlu dan maaf lo disini tuh cman anak baru sehari disini"sinis salsa

"Gw ngak nyangka lo ngomong kyak gtu,lo berubah ca semenjak malam itu ibu lo ..."

"Cukuppp ian"
"Mulai sekarang ngak ada caca yang lo kenal,sekarang caca yang lo kenal udah berubah"jawab salsa berusaha membendung air matanya dan berlalu pergi dari hadapan rian.

Saat di ambang pintu salsa berhadap dengan gilang dengan raut wajah kebinggungannya, salsa pun hanya melewati gilang dan berlalu pergi. Rian hanya melihat kepergian salsa dan melihat pria bertumbuh tinggi yang juga melihat dirinya dengan wajah menuntut.

Gilang berusaha berjalan secepat mungkin untuk menyamakan langkah nya dengan salsa. Ia melihat wajah gadis itu sangatlah merah seperti menahan amarah dan kesedihan secara bersamaan. Saat tiba diparkiran salsa masih sama enggan berbicara ataupun bercerita dengannya.

"Sini helmnya gilang yang pakein"ucap gilang, salsa masih enggan berbicara. Malah ia tidak berani menatap mata gilang saat dipakaikan helm.

"Ayo naik"lanjut gilang sehabis memakaikan helm

Motor yang dikendarai gilang pun keluar dari pekarangan sekolah dan bergabung dengan pengendara lainnya. Diperjalanan pulang tidak ada yang satupun diantara mereka berdua yang berbicara, hening itulah yang dirasakan saat ini.

***

"Makasih"ucap salsa ketika turun dari motor dan merapikan rok yang terangkat.

"Ca?"ucap gilang dan hanya dibalas gumaman dari salsa.

"Lo masih belum bisa cerita sama gw?" Tanya gilang hati-hati

Sebelum menjawab pertanyaan dari gilang salsa sempat mengulum bibirnya guna menetralkan hatinya.

"Maaf"ucap salsa menunduk

"Untuk?"jawab gilang

"Maaf salsa belum bisa cerita semuanya sama gilang. Salsa masih belum siap" kali ini air matanya kembali berlinang

Gilang pun turun dari motor dan melepas helm. Dihadapan salsa gilang sedikit berjonggok untuk melihat wajah gadis itu dan menangkupnya.

"Hei. Ngak papa klo kamu belum siap cerita sama aku, aku bakalan nunggu sampai kamu siap menceritakan semuanya sama aku. Yang aku ingin cman satu. Melihat kamu selalu ceria, ngak seperti ini malah diem aja dri tadi kan jdi sepi. Ngak ada caca yang berisik,ngak ada caca yang demen nya marah² mulu sama gilang dan ngak ada caca yang .."

"Mulai deh mulai" sela salsa dengan senyum yang tertahan.

"Nah gitu dong kan jdi enak diliatnya" tutur gilang
"Yaudah gilang pulang ya. Sampai besok my princess"lanjut gilang seraya menaiki motor dan berlalu pergi.

Salsa terdiam sejenak melihat kepergian gilang dan baru ia masuk kedalam rumah dengan wajah lesu.

"Assalamualaikum"salam salsa

My Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang