"Cukup sampai hari ini kita lanjutkan minggu depan"
Aku menghela nafas panjang dan merenggangkan tangan. Akhirnya pelajaran yang membuatku bosan selesai dengan cepat, aku segera memasukkan buku-buku ke dalam tasku dan beranjak keluar ruangan.
"Jung Hana!"
Aku melemparkan senyuman kepada perempuan yang tengah menghampiriku. Perempuan itu bernama Farah, teman pertama ku saat masuk universitas. Sayangnya kita berbeda fakultas, aku di fakultas farmasi sedangkan dia di fakultas manajemen.
"Farah! Sudah selesai kelas?"
Ia mengangguk.
"Berhubung sudah selesai, gimana kalo kita pergi ke kedai es krim dekat sini?"
Aku mengangguk setuju. Mendengar kata es krim, aku teringat ketika Jungkook yang selalu membelikanku es krim ketika pulang sekolah. Apakah aku harus mengingat masa-masa itu lagi? Mungkin iya, karena aku kangen sosoknya.
/ 3 tahunyanglalu / ( Busan, 2016 )
Pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya karena hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA. Setelah mengumpulkan nyawa beberapa menit, aku beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Air yang jatuh ke tubuh membuatku terasa segar untuk mengawali pagi ini.
Aku mengeluarkan seragam baruku dari lemari kemudian memakaikannya di tubuhku. Setelah seragam terpasang manis, aku mulai memodelkan rambutku yang terbilang tidak panjang serta memberikannya hiasan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menyakinkan semua rapih, aku segera menarik tas ku dan berjalan menuju pintu kamar.
"Astaga!"
Aku mengelus dadaku dan berusaha tenang melihat kakak laki-laki ku yang sedang menungguku di depan pintu.
"Aish, Hoseok Oppa! Kau membuatku jantungan!"
"Aku tidak melakukan apa-apa, ayo cepat turun ke bawah Eomma dan Appa sudah menunggu"
Aku mengangguk dan mengikutinya menuju ruang makan. Sesampainya disana kami disambut oleh Eomma yang sedang menyiapkan makanan dan Appa yang sedang membaca koran.
"Aigoo, anak perempuan Eomma cantik sekali dengan seragam barunya"
Aku tersenyum saat Eomma memujiku, aku pun segera duduk di kursi sambil menunggu Eomma yang sedang menyiapkan sarapan.
