04

10 2 0
                                    

( Busan, 2016 )

Aku mengatur nafasku perlahan dan meminum air mineralku yang mulai menipis, sudah lebih dari 1 jam aku latihan dengan laki-laki gila itu.

"Kau ini lemah sekali"

Aku menatapnya sinis, "Ya! Kau ingin membuatku mati kelelahan ya?"

Aku pun merebahkan badanku di atas lantai, tidak peduli dengan lantai yang dingin atau mendengar ocehannya. Yang kubutuhkan sekarang hanyalah tidur.

—Author pov

Laki-laki itu menatap perempuan yang tertidur nyenyak diatas lantai, dengan cepat ia membungkus tubuh perempuan itu dengan luaran seragamnya. Sebuah senyuman terukir di mulut laki-laki itu dan tanpa disadari ia mengelus rambut perempuan di depannya dengan lembut.

Ia pun kembali melakukan kegiatannya hingga jam makan siang tiba, saat bel berbunyi ia pun merapihkan barang-barangnya kemudian membangunkan perempuan yang sedang terjun ke alam mimpi.

"Jung Hana, bangun"

Hana membuka matanya perlahan dan menggerakan tubuhnya ke posisi duduk, kemudian membereskan barang-barangnya dan bergerak menyusul laki-laki yang berada di dekatnya.

"Jungkook-ssi, seragammu"

Hana melemparkan luaran seragam Jungkook dan pergi meninggalkannya menuju kantin. Jungkook pun memakai luaran seragamnya dan berjalan menuju kelas.

"Oi, Jeon Jungkook!"

Jungkook menoleh kebelakang dan melihat sahabat masa kecilnya menghampirinya lalu merangkulnya. Laki-laki itu pun merayu Jungkook untuk makan siang di kantin, setelah menemukan makanan dan tempat duduk mereka pun segera memakan makanannya masing-masing.

"Taehyung-ah, apa kau masih ingat Park Jimin?" Tanya Jungkook mengawali percakapan

"Aish jangan bicarakan dia saat makan" Ucap laki-laki yang bernama Taehyung itu seraya melahap nasinya, "Kau tidak ada topik lain kah?"

Jungkook terdiam dan melahap ramennya lagi, tanpa sengaja ia melihat Hana yang tengah menghampiri seorang laki-laki yang ia kenali sekaligus benci yaitu Park Jimin.

—Hana pov

"Bagaimana latihanmu?"

"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu Jimin-ssi?"

"Partnerku sangat bisa diajak bekerja sama, ku harap pertunjukanku berjalan dengan baik"

Aku mengangguk paham. Setelah menghabiskan makanan Jimin mengajakku berjalan-jalan sekitar sekolah, aku senang bisa bertemu orang yang cocok denganku saat mengobrol. Canda dan tawa mengiasi percakapan kami sepanjang perjalanan. Jimin termasuk orang yang ramah terhadap siapapun, meskipun sedang bersamaku ia tetap membalas sapaan orang lain.

"Aku ingin dekat denganmu, boleh?"

Aish, kenapa manusia ini bisa membuatku jantungan setiap saat? Aku bahkan tidak bisa melihat matanya. Kau curang Park Jimin.

"Tentu saja!" Jawabku ceria

Jimin pun tersenyum mendengar jawabanku dan tanpa permisi mencium kepalaku. Aku menatapnya kaget, kenapa-dia-melakukan-ini?

"Hanya aku yang boleh dekatmu, oke?"

Kau benar-benar curang Park Jimin.

"Y-Ya! Kau ini, lihat situasi dong!"

Jimin tertawa melihatku, aku hanya bisa mendengus kesal saat ia menertawakanku tapi aku sangat suka saat ia tertawa. Kami pun berjalan kembali menuju kelas dan mulai duduk di bangku masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Him - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang