ch6 : Orb of Truth

383 87 35
                                    

Nona Zhang tercekat. Dia yakin bahwa aktingnya tadi cukup bagus, bahkan berhasil mengelabui keempat pendekar Sekte Liang. Menyadari ilmu pemuda yang di hadapannya begitu tinggi dan ia juga berasal dari negeri yang jauh, Nona Zhang akhirnya memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Tuan muda, saya sungguh berterima kasih atas pertolongan Anda," ucap Nona Zhang lalu sedikit menundukkan badannya lalu kembali berdiri tegak.

Raiga menatap wajah Nona Zhang sesaat.

"Sebelumnya, siapa nama Nona?"

"Nama saya Zhang Niu, putri kedua Zhang Ba, ketua Sekte Pedang Iblis. Kalau boleh tahu, nama tuan muda adalah?"
            
            
            

 Kalau boleh tahu, nama tuan muda adalah?"                                       

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            Zhang Niu
          
             
"Panggil saja Raiga. Tak perlu memakai sebutan tuan muda," balas Raiga ringan.

Nona Zhang memandang Raiga dengan tatapan menyelidik. Sudah berilmu tinggi, wajahnya pun tampan bukan main, pikirnya.

Melihat Zhang Niu tak kunjung menjawab, Raiga kembali membuka suara.

"Ada apa Nona?"

"Ehh? Maafkan saya tuan muda. Saya hanya sedang mengagumi tuan muda dalam hati," ucap Zhang Niu, sepertinya dia keceplosan yang membuat wajahnya bersemu merah seketika.

Raiga bingung. Ada apa dengan gadis ini, pikirnya.

"Melihat Nona yang tak menyangkal, itu berarti dugaan saya benar adanya. Kalau begitu, mari kita berangkat."

Sekali lagi Zhang Niu terperanjat. Dia masih bingung bagaimana Raiga bisa mengetahui kebohongannya. Baiklah, aku harus menanyakannya, pikir Zhang Niu.

"Tuan muda, bagaimana Anda bisa menyadari bahwa sejak awal saya tidak terkena racun?"

Raiga berpikir akan sangat aneh jika Zhang Niu mendengar bahwa segala status dan kondisi Zhang Niu bisa terdeteksi dengan skill Appraisal.

"Nona lupa? Saya adalah Dewa Racun yang bahkan sanggup meracuni Nona tanpa media apapun. Tentu hal mudah bagi saya mengetahui kondisi seseorang tanpa memeriksanya," balas Raiga tenang.

Zhang Niu yang terkenal pandai membaca ekspresi, merasa bingung melihat wajah Raiga yang selalu datar. Mengingat pil Mutiara Langit takkan mudah diperoleh lagi, Zhang Niu terpaksa mengambil resiko untuk mempercayakan pengobatan ayahnya kepada Raiga.

"Hari ini saya beruntung bertemu dengan tuan muda Raiga. Sebenarnya... yang terkena racun adalah ayah saya. Singkat kata, Racun Ulat Api Neraka benar-benar mengerikan. Jika tak segera diobati dalam waktu 10 hari, maka nyawa ayah saya tak bisa tertolong lagi," jelas Zhang Niu lalu memberi tanda hormat ala dunia persilatan kepada Raiga.

"Mohon tuan muda Raiga menunjukkan belas kasih untuk menolong ayah saya," lanjutnya lalu berlutut sambil menundukkan wajahnya.

Raiga tersenyum kecil.

Earth : Tale of RaigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang