Tiga

23 3 11
                                    

“suara apa tuh?” tanya Fika panik

“kaya pintu nya ke tutup deh” jawab Melody

“WHAT!, pintu ketutup, lo gak tau kalo pintu toilet sekolah kita itu macet kalo ketutup susah buka nya.” kata Fika panik

“serius lo fik, gimana nih”

Melody pun ikutan panik dia langsung menuju ke pintu toilet, benar saja pintu toilet itu macet dan mereka terjebak di toilet yang kata anak-anak terkenal angker.

“gua takut nih dy” kata Fika mulai takut akan keadaan toilet.

Toilet sekolah mereka memang berada di ujungnya sekolah jadi jarang ada yang lewat sana kecuali jika memang ingin ke toilet.

“lo tenang dulu, kita cari cara biar kita bisa keluar dari sini, oke?” kata Melody mencoba untuk menenangkan Fika.

“lo bawa handphone gak?” tanya Melody pada Fika dan Fika cuma menggeleng kepala sebagai jawabannya.

“handphone gua juga di dalem tas lagi” gumam Melody.

“jadi lo gak bawa handphone, duh gimana nih, udah ini MOS terakhir masa kita terjebak di sini sih, kesan hari terakhir MOS gini amat” kata Fika mulai membuat  akan keadaan menjadi panik.

“aduh Fika lo bisa diem gak sih, kita sekarang tuh mikir gimana cara nya keluar dari sini, jangan malah ngomong yang aneh aneh”

Melody mulai kesal dengan Fika yang mengeluh bukan nya berpikir gimana caranya untuk keluar.

“kita teriak aja dy, siapa tau ada yang denger” tiba-tiba terlintas ide Fika. 

“ide lo boleh juga” akhirnya mereka teriak untuk meminta bantuan. 

“TOLONG...... TOLONG.......” 

Akhirnya setelah lama menunggu, ada dua siswi yang kebetulan yang sedang berjalan ke arah toilet.

“Woi... Kalian kenapa?!” tanya salah satu siswi

“kita orang kejebak nih, udah hampir 10 menit” teriak Melody dari dalam toilet.

“kita orang panggil kakak-kakak OSIS dulu ya kalian tunggu sebentar.”

“ya udah cepet, gua takut lama-lama di kamar mandi”teriak Fika dari dalam toilet.

Setelah beberapa menit Agam dan Azka datang.

“Kalian didalem baik-baik aja?”tanya Azka

“Baik kak, tolong kami kak ”teriak Fika dari dalam.

“Oke sabar” Agam menjawab dengan suara datar.

Setelah Agam dan Azka mencoba beberapa kali mendobrak pintu toilet akhirnya Melody dan Fika bisa keluar dari toilet.

“Akhirnya keluar juga, gua kira gua bakal didalem terus sampe pulang sekolah.” kata Fika dengan dramatis.

“lebay lo Fik”kata Melody sambil menoyor kepala Fika.

“ihh, apaan sih Dy sakit tau” Kata Fika, sebenernya malu juga di liat kakak OSIS yang masih menunggu mereka selesai berdebat.

“Thank ya kak”kata Melody tanpa menghiraukan kicauan Fika.

“santai aja kali, kenalin nama gua Azka Julian Prasetio panggil aja Azka” kata Azka dan mengulurkan tangan nya ke Melody.

“eh- iya kak, nama saya Melody Kak Azka”kata Melody dan menjabat tangan Azka.

“santai aja sama gua mah, gak usah panggil kakak panggil aja Azka atau Julian aja panggil beb or sayang juga boleh” kata Azka berniat menggoda Melody agar suasana tidak canggung.

VertikalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang