Tragedi

108 16 6
                                    

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika orang yang kita sayang justru membentak kita di depan umum.

Sudah seminggu Kenzie bersekolah di sekolah barunya. Dan sudah seminggu pula ia tidak melihat keberadaan pangeran es nya. Ya, siapa lagi kalau bukan Gara Dewangga. Sejak kejadian minggu lalu Kenzie memutuskan untuk menjadikan Gara sebagai pangeran esnya.

Masa orientasi sudah usai dan kini Kenzie beserta teman temannya sudah mulai memasuki kegiatan belajar mengajar di kelas 10 IPA 3. Saat ini ibu Eka atau guru terkiller di SMA Cemerlang sedang menjelaskan sebuah materi sejarah yang membuat Kenzie makin terlelap dalam tidurnya. Untung saja ia memilih tempat duduk yang pas yaitu pojok belakang kelas.

Siapa yang suka dengan pelajaran sejarah?

Bagi Kenzie pelajaran sejarah sama saja dengan dongeng yang membuat pendengarnya menjadi terlelap. Seperti Kenzie saat ini.

"Ken, bangun. Ada bu Eka" bisik Alana sambil menggoyang goyangkan lengan Kenzie. Sedangkan Kenzie tak menggubris hal tersebut.

'BRAK' Suara gebrakan meja berhasil membuat Kenzie bangun dari tidurnya dan semua murid di kelas tersebut kaget.

"Kamu itu baru kelas sepuluh aja udah berani tidur di kelas. Lari keliling lapangan 20kali!" geram bu Eka. Pasalnya ia baru pertama kali menghadapi murid perempuan seperti Kenzie.

"Tapi saya lanjutin tidur dulu ya bu" Kenzie sudah siap dengan posisi tidur lagi.

"CEPAT!!"

"Sabar bu, nanti kriput ibu makin keliatan" Ucap Kenzie kemudian pergi meninggalkan kelas sedangkan bu Eka hanya mengelus dadanya.

Mungkin bagi sebagian murid, dihukum sama saja seperti sebuah musibah. Namun bagi Kenzie hukuman adalah hal yang paling membahagiakan. Pasalnya ia dapat meninggalkan pelajaran yang membosankan dan melanjutkan tidurnya di rooftop sekolah tanpa menjalankan hukuman yang diberikan. Kenzie berjalan menuju rooftop, namun saat ia melewati ruang guru, ia dipanggil oleh Pak Beni untuk mengantar buku tulis ke kelas 12 IPA 1.

Kenzie berjalan di koridor kelas 12. Banyak tatapan memuja namun, ada juga tatapan tidak suka.

"Cecan SMA Cemerlang nambah nih"

"Wah, gebetan baru nih"

"Baru kelas 10 aja udah songong"

"Sok cantik banget"

"Yee, emang bener cantik. Lo kali yang sok cantik"

Begitulah pujian dan hinaan yang Kenzie dapatkan namun, ia tak peduli dengan lingkungan sekitar.

Saat ia di kelas yang bertuliskan '12 IPA 1' ia langsung mengetuk pintu kelas tersebut.

"Permisi kak, saya disuruh pak Beni untuk nganterin buku" ucap Kenzie kepada seorang lelaki di depan kelas.

"Oh iya, btw nama lo siapa?" tanya lelaki tersebut.

"Kenalin nama gue Kenzie Lourencia, panggil aja Kenzie" ucap Kenzie tanpa mengulurkan tangan karna ia sedang memegang buku.

"Nama gue Bima Saputra, panggil Bima aja. Oh iya, sini bukunya gue bawa setengah ya" ucap Bima sambil mengambil separuh buku itu.

Saat mereka memasuki kelas banyak pasang mata menatap Kenzie. Tentu saja hal itu membuatnya risih, memangnya ada yang aneh dari penampilannya?

"Bro, siapa tuh, gebetan? Cantik banget" ucap seorang lelaki kepada Bima.

"Ohhh die Kenzie anak kelas 10, iya kan?" ucap Bima sambil melihat kearah Kenzie. Kenzie pun mengangguki pertanyaan Bima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang