MASA LALU YANG BURUK

10 4 0
                                    

Dua bulan yang lalu kakakku baru saja pulang dari london, tidak seperti saat berangkat, saat kakak pulang senyuman sama sekali tidak terukir di wajahnya, bahkan saat ibuku bertanya pun kakak tidak menjawab dan langsung masuk ke kamarnya, ibuku menjadi sedih sekaligus bingung atas apa yang terjadi dengan anaknya, aku kira itu bukan kakakku yang biasanya.

Bahkan, saat makan malam tiba kakak belum keluar dari kamarnya, ibu sempat menyuruhku untuk mangajak kakak makan bersama, tapi ayah bilang sebaiknya kita biarkan saja kakak sendiri dulu mungkin saja ia butuh sejenak waktu untuk menenangkan diri.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kakak sudah bangun bahkan ia membangunkanku dan mengajakku jogging bersama. Aku rasa kakakku yang biasanya sudah kembali.
Aku bersiap dan kakak menungguku sambil memakai sepatunya. Lalu saat kami siap kami memutuskan untuk berangkat.

Saat di jalan, kakak bercerita banyak denganku tentang keseruan di london bahkan kami juga membandingkan para pria london dengan pria korea, dan hal itu sangat menyenangkan.

Saat sejenak kakakku berhenti bercerita, aku kembali bertanya padanya apa alasan ia kembali ke korea tanpa menyalsaikan kuliahnya di london.

Lalu langkah kaki kakakku berhenti, aku kaget sekaligus takut kakakku akan marah lagi atau ada hal yang lain.
Lalu kedua mata kakakku menatapku tajam, setelah itu keluar bening-bening kaca yang segan untuk meneteskan air dari matanya.

Aku terkejut, kenapa kakakku menangis, ini bukan kebiasaannya.
Bahkan ini pertama kalinya aku melihatnya menangis.
"Kak jen, apa kau menangis??"

Lalu kakakku langsung memelukku dan tanpa sadarnya telah membasahi bahuku dengan air matanya yang berurai, aku yang terbawa suasana pun tanpa sadar juga telah meneteskan air mataku.

"Ada apa kak, kau jangan menangis, ayo bicaralah padaku...."
Aku langsung membenarkan posisi kakakku agar ia bisa menatapku.

"Hikss..hiks.. mhh jina dialah yang telah membuatku begini, hiksss.. dialah yang membuat hatiku hancur.."

"Dia siapa kak??"

"Dia, orang itu, iya pria itu yang membuatku sakit, aku sangat membencinya...."

"Dia, orang itu, pria itu, tapi siapa??"

Setelah kejadian pagi ini lebih baik aku membawa kakakku pulang saja, kurasa dia bisa menenangkan sedikit perasaanya saat tiba di rumah.

Vote and comment yah biar akunya jadi semangat lanjutin ceritanya hehe mumpung mood ku bagus nihh 😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😘😘😘😘😘

FAKE MYLOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang