SANDEKALA

27 3 0
                                    

Bagi orang sunda kata sandekala sudah tidak asing lagi. Menurut orang tua jaman dulu, sandekala adalah sebutan untuk waktu senja dari sore menjelang malam atau pada saat waktu maghrib tiba. Mereka sering melarang anak-anaknya berkeliaran diluar rumah pada waktu tersebut. "tong arulin diluar! Sandekala ."
( jangan bermain diluar! Lagi sandekala ) begitulah ucapan para orang tua dulu kepada anaknya.

Ketika ada sebuah keluarga yang baru saja dikaruniai seorang bayi, mereka tidak akan berhenti menjaga dan menemani bayi tersebut, terutama ketika datang waktu sandekala. Ada sebuah pantangan jangan meninggalkan bayi sendirian didalam rumah disaat senja, harus selalu ada yang menjaga agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Sering terdengar kasus keluarga yang kehilangan bayinya, masyarakat sekitar mempercayai kalau bayi tersebut diculik, akan tetapi bukan diculik oleh manusia, melainkan diculik oleh makhluk gaib.

Makhluk gaib? Untuk apa makhluk gaib menculik bayi manusia? Kalian tahu hantu wewegombel?
Menurut orang dulu-dulu, wewegombel memiliki rupa seperti perempuan tua, tubuhnya besar dan ditumbuhi bintik-bintik seperti kutil disekujur tubuhnya, termasuk wajahnya, rambut kusut terurai panjang sampai ke bokong dan payudaranya menjuntai panjang, saking panjangnya makhluk tersebut selalu mengaitkan payudaranya pada lehernya.

Menurut cerita, dahulu ada sebuah keluarga yang baru saja diberi kebahagiaan kelahiran seorang bayi. Sardi sang suami begitu senang saat sang istri, Lastri telah melahirkan seorang bayi yang begitu ia idam-idamkan sejak dulu. Sardi dan Lastri amat bahagia ketika mereka kini menjadi ayah dan ibu bagi anaknya yang baru saja dilahirkan ke dunia.
"A, kita mau kasih nama apa buat anak kita? " tanya Lastri kepada Sardi.  "bagaimana kalau aa kasih nama anak kita Kania? " jawab Sardi sambil menggendong bayinya. "iya a, Lastri setuju. Aa, siniin dulu atuh Kanianya... Saya mau gendong, mau dikasih ASI, dari tadi Kania belum makan. " Sardi memindahkan Kania kecil pada pangkuan Lastri. " Kania sama ibu dulu ya... Minum ASI yang banyak, biar cepat besar. Bapak mau berangkat kerja dulu ya... " Sardi  mengecup kening Kania, setelah itu Lastri mengangkat tangan sang suami lalu menempelkannya pada keningnya. "hati-hati ya a... "

Berhari-hari keluarga kecil Sardi selalu diliputi rasa senang dan bahagia berkat kehadiran Kania. Lastri selalu mengajak bayinya sambil digendong berjalan-jalan mengitari rumah. Sardi juga tak pernah lupa untuk selalu mencium Kania kecil sesaat sebelum dan sesudah ia bekerja, keluarga itu begitu menikmati kehidupan mereka sebagai orang tua, hingga mereka tak menyadari bahwa mungkin akan ada sesuatu yang tidak diinginkan datang menghampiri keluarga kecil tersebut.

Hingga pada suatu hari.... Hujan turun membasahi rumah keluarga Sardi. Sejak siang sampai sore hujan juga belum reda.

Adzan maghrib telah berkumandang. Sardi yang biasanya pergi ke masjid untuk sholat berjama'ah akhirnya ia memutuskan untuk sholat maghrib dirumah saja karena hujan tak kunjung reda, bahkan semakin deras dan disertai petir. Sardi pun kembali masuk kedalam rumahnya, ia tak menyadari kalau ia tak sempat menutup pintu, kemudian Sardi berjalan menuju mushola didalam rumahnya.

Sementara itu Lastri tengah berada didalam kamar menemani si kecil Kania. Sardi dan Lastri akan bergantian menjaga buah hati mereka. Apabila Sardi selesai sholat, Lastri akan digantikan posisinya menjaga Kania oleh sang suami.

Allahumma shalli 'alaa Muhammad
Yaa rabbi shalli 'alaihi wasallim.....
Lastri terus membacakan shalawat kepada bayinya, ia ingin anaknya kelak bisa menjadi seorang anak perempuan yang sholehah, yang selalu bertaqwa kepada tuhan dan berbakti kepada kedua orang tua.

Tiba-tiba saja Lastri merasa ingin buang air kecil, kemudian ia pergi berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Kania sendirian didalam kamar.

Ketika Lastri keluar dari kamar mandi, lalu kemudian ia berjalan menuju kamarnya, kakinya terhenti sejenak. Ia melihat sosok bertubuh besar, berambut panjang, tengah berdiri membelakangi Lastri didepan teras rumahnya. Ia terus memperhatikan sosok tersebut.

Ckeeeetttt..... Perlahan pintu rumah menutup dengan sendirinya. Ea.. Ea.. Tiba-tiba terdengar suara bayi menangis. Lastri langsung berlari masuk menuju kamarnya, betapa terkejutnya ia, ternyata Kania sudah tidak ada didalam kamar. "Astaghfirullahal'adzim, Kania.... Dimana kamu nak? " Lastri mondar-mandir kesana-kemari mencari Kania didalam kamar, dan.... Ea.. Ea.. Suara bayi itu terdengar lagi, namun suaranya terdengar dari luar. Lastri langsung berlari meninggalkan kamar, matanya terus melirik ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan bayinya.

Jebrettt..... Tiba-tiba pintu masuk rumah menutup kencang seperti ada seseorang yang membantingnya. Lastri benar-benar terkejut dan hanya bisa terpaku, ia melihat sosok bertubuh besar yang sempat ia lihat tadi, sosok tersebut perlahan membalikkan tubuhnya ke arah Lastri. Ia bisa melihat dengan jelas rupanya yang mengerikan dari dalam rumah, saat sosok tersebut terkena pancaran cahaya halilintar, begitu terperangahnya Lastri, ia melihat sosok perempuan tua bertubuh besar itu tengah menggendong sesuatu.
"Kania..... " teriak Lastri begitu ia mengetahui bahwa Kania putrinya tengah digendong sosok mengerikan itu. Dengan cepat sosok tersebut pergi berlari dan menghilang ditengah derasnya hujan. Dengan terburu-buru Lastri berlari menuju pintu dan membukanya, ia berusaha untuk mengejar bayinya, namun hal tersebut sia-sia. Lastri hanya bisa menangis didepan teras rumahnya sambil memegangi kain pembungkus bayi yang ditinggalkan oleh sosok yang telah mencuri buah hatinya itu. Sardi sang suami yang baru saja selesai sholat berlari menghampiri sang istri. " teh aya naon? " (teh ada apa?) tanya Sardi sambil memegangi pundak istrinya. " Kania a.... " jawab Lastri sambil memberikan kain pembungkus buah hatinya kepada sang suami.

Sardi amat terpukul mengetahui kejadian tersebut, merekapun akhirnya melaporkan musibah yang menimpa keluarga kecilnya itu. Warga sakitar juga sudah yakin bahwa yang menculik bayi dari pasangan suami istri itu adalah sosok wewegombel yang sering muncul pada waktu senja, atau orang-orang sekitar menyebutnya waktu sandekala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Sunset SANDEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang