Prolog. (Putar lagunya)

3.3K 230 41
                                    

"Halo Sasuke, hari ini aku wisuda, kau bisa datangkan. "

"Maaf Naru sepertinya aku tak bisa, aku ada proyek di luar negri. "

Naruto hanya tersenyum ia memahami pekerjaan kekasihnya itu, ia tak pernah mengekangnya, tapi ada yang aneh dengan kekasihnya akhir-akhir ini.

Tapi sudah satu tahun ini sikap Sasuke  berubah drastis, dia hampir tak pernah lagi meluangkan waktu dengannya kecuali dia yang meminta.

"Sasuke, apa aku yang harus mengalah? "Gumamnya sambil menatap foto seorang pria di layar hpnya.

Naruto memakai baju wisudanya dia  berjalan mengambil Izazahnya sendirian, tak ada keluarga  dan tak ada kekasihnya  dia sebatang kara dan Kekasinya  juga sangat sibuk, jika ingin dia ingin mengeluh pada Tuhan kenapa dia hidup sendirian di buang di panti asuhan dan kini kekasihnya pun hampir mentelantarkannya.

Dia menghembuskan nafasnya, berharap semuanya akan baik- baik saja berharap hatinya tidak retak hingga berkeping- keping dan galau berkepanjangan.

Dia tak peduli atau tak memperdulikan keadaan mereka, yang ia harapkan dia bisa tegar dengan keadaannya sekarang.

Saat pengumuman juara umum atau lebih tepatnya  nilai paling besar seangkatannya.

"Nilai Rata- Ratanya A+ dengan  seluruh  kejumlahan dari setiap mata pelajaran  dengan total jumlah rata- rata Ipk 4:00 jatuh kepada Uzumaki  Naruto, kami persilahkan Naik ke atas panggung. "

Semua orang terpukau, tidak pernah menyangka gadis yatim piatu itu yang mendapatkan IPK tertinggi se angkatannya.

"Hebatya, padahal dia anaknya pendiam dan juga tak punya keluarga tapi nilainya hebat. "Bisik orang- orang yang hadir di acara wisuda.

Naruto tersenyum tipis kemudian  membatin.

"Sasuke aku berhasil, ini semua untukmu. "



Sementara itu di tempat lain kedua insan itu asyik menikmati kebersamaan mereka.

Tanpa tahu ada hati yang menunggu dan terluka oleh kebersamaan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa tahu ada hati yang menunggu dan terluka oleh kebersamaan mereka.

"Sakura? "

"Apa Sasuke kun? "Tanya Sakura dengan wajah khasnya yang cantik, pria  itu  mengambil kotak cincin dari sakunya yang sudah ia persiapkan sejak lama ia siapkan untuk melamar  Sakura tanpa peduli lagi dengan kekasihnya yang tengah menunggunya saat ini.

"Mau menikah denganku! "

Wanita itu membekap mulutnya tak percaya , matanya tak percaya  pria yang sudah lama di inginkannya melamarnya dari belakang.

"Tentu saja Sasuke. "

Lalu pria itu  memeluk wanita itu dengan lembut tanpa tau ada sepasang  mata yang memperhatikan tingkah keduanya.

"Kau benar-benar picik Sasuke. "

That Winter 's The Winds blows. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang