I Hope

36 4 3
                                    

Ini ku persembahkan untuk temanku, yang kini sudah tidak lagi di sisiku, dia yang dulu selalu menemaniku, dan ada disaat kapanpun itu. Untuk sahabatku, Yuha Rahmania.

                      ********

Dulu, disaat aku sendiri, kau ada untuk menemaniku. Kau senantiasa berada di sampingku.

Kau tak peduli apa yang orang lain katakan, kau tetap selalu bersamaku.

Kau selalu menjadi siang dan malamku.

Kau dan semua teman-teman ku selalu tulus dan ada untukku, entah sudah berapa rintangan yang kita lewati bersama, semua kita lewati dengan penuh keceriaan, walau dengan semua kekurangan ku, kau tak akan pedulikan hal itu.

Teman-temanku, ku ucapkan banyak terima kasih, atas segala yang pernah kalian berikan untukku, terimakasih sudah melewati masa sulit ini bersama.

Hingga, mungkin nanti saat salah satu dari kita pergi, kita akan menangis.

Itu yang kulakukan sekarang, memang hanya menangis, tapi setidaknya itu mengurangi rasa kecewa yang ku rasakan.

Kau memang pergi, bahkan terlalu cepat, kita terakhir bertemu sebelum liburan, dan kau bahkan belum berpamitan padaku, padahal, aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal.

Namun, kau sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan kami begitu saja.

Aku ingin mengucapkan salam perpisahan untukmu, tapi kau sudah hilang dari sisiku.

Tiba-tiba memberi kabar bahwa kau akan pindah, dan bahkan aku belum tahu hal itu.

Ya! Kau boleh pergi, tapi sebelum itu izinkanlah aku mengucapkan terimakasih dan janji padamu, kau tidak hadir saat pembagian raport, padahal, aku dan teman yang lain menunggumu, menunggu untuk mengucapkan perpisahan denganmu.

Aku kembali menangis atas takdir, kau tidak datang padahal aku sangat menunggumu, entah karena apa dan dorongan darimana, aku kembali menangis, kau tidak perlu memberi kami semua uang, kau tidak perlu memberi kami perhiasan, yang kami perlu hanyalah ucapan selamat tinggal.

Sampai akhirnya aku sadar, kalau menangis hanyalah bentuk dari rasa putus asa dan menyerah yang tak akan berakhir, aku sadar, kalau menangis tak akan pernah mengubah segalanya, maka dari itu, berhentilah menangis dan buatlah sebuah rasa bahagia dan itu akan menjadi langkah awal untuk mencapai semua keinginanku.

Ya, aku harus ingat, bahwa aku masih punya banyak teman yang lain, aku masih punya banyak sahabat yang masih ada untukku.

Aku yakin kalau suatu hari nanti, kita pasti akan bertemu, dan akan ku ucapkan janjiku padamu, aku tak akan bersedih lagi atas semua yang telah diatur, aku masih punya teman! Aku harus ingat, bahkan, 'mereka' juga selalu menemaniku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Friendship ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang