Jennie mendorong pintu kamar Irene dengan bahu karena tangannya sudah penuh dengan hadiah-hadiah milik Kakaknya. Meski mukanya butek pengen marah-marah, tapi Jennie sadar diri kalo kastanya ada di bawah Irene. Jennie kudu nerapin 3S, yaitu senyum, sopan, dan santun kalo gak mau kena gibeng Irene.
"Bisa gak sih gue resign jadi adik lo?" Jennie berdecak kecil sambil meletakkan hadiah-hadiah dari para pengagum Irene di sekolah yang entah kenapa selalu nyasar di kolong mejanya!
"Gue gak keberatan ya kalo yang nitip cuma satu," ujar Jennie yang kini wajahnya tambah menekuk sebal karena Irene cuma diem-diem aja memainkan ponselnya tanpa mempedulikan jeritan hati Jennie yang malang ini.
Jomblo mana yang tahan tiap harinya dititipin hadiah sama cowo-cowo cakep! Jennie aja nih bentar lagi pasti kena mental.
"Buruan cari pacar gih. Gue udah gak tahan jadi buronan korban ghosting lo." Jennie lagi-lagi mendengus sebal. Irene cuma ngangkat bahu kemudian menjejalkan telinganya dengan earphone. Ih sumpah deh Jennie gak ngarang cerita. Si Rene Bae-Bae kalo lagi jomlo hobinya ghosting orang. Terus siapa yang dicari? Ya anda benar. Jennie yang dicari. Udah kaya artis aja tiap pulang sekolah pasti ditahan buat wawancara mengenai sikap Irene yang tiba-tiba berubah.
Belum lagi akhir-akhir ini Jennie mendadak jadi kurir tanpa upah. Semua surat, coklat, dan bunga untuk Irene dititip ke Jennie. Mana yang nitip gebetan Jennie semua. Suram amat kehidupan awalnya di SMA.
Karena tidak mendapat respon yang memuaskan, alhasil Jennie mengambil bantal di ujung kasur Irene. Kemudian melemparnya tepat ke muka Irene dengan penuh dendam. Jelas Jennie langsung ngibrit keluar kamar Irene sebelum dia dihantam balik. Namun sayang, di tengah anak tangga, Jennie harus terjungkal ke depan karena Irene melakukan serangan balik. Bantal itu menubruk punggung Jennie dengan keras.
"HARGGGGH IRENE SIALAN!" teriak Jennie murka sambil mengusap pergelangan kakinya yang kayanya kekilir.
Lagi-lagi Jennie salah langkah sebab lupa tidak menyempilkan sebuah sebutan penghormatan untuk junjungan tertinggi Baginda Irene, yaitu 'Kak'. Sudah jatuh dari tangga, pantatnya dihantam pula oleh kaki Irene.
"Dasar perempuan jahat! Kejam! Liat aja, Harry gak akan biarin lo gitu aja!"
Meskipun sekarang dia nangis kejer, tapi kayanya gak ada yang peduli. Kakaknya yang jahanam itu malah santai membuka kulkas lalu mengambil makanan ringan miliknya. Makin nangis aja Jennie.
Belum lagi si Harry yang tadi Jennie ungkit-ungkit akan membalas dendam pada Irene atas perbuatan kejamnya, kini malah menghampiri Jennie hanya untuk menebas muka Jennie dengan bokongnya. Sialan itu kucing jantan!
**
Gak ada kegiatan lain yang dilakukan Nayeon, teman satu kelas Jennie yang kini duduk di sebelahnya, selain berdecak kagum. Tidak ada kata yang keluar dari mulut cewe itu, tapi siapapun yang melihat sorot matanya pasti tahu bahwa Nayeon sangat mengidolakan Irene.
Berbeda dengan Nayeon dan teman-temannya yang menyeret Jennie agar ikut menonton latihan anak-anak eskul Dance Cover, jika mereka berdecak kagum, maka Jennie berdecak sebal. Irene boleh saja sekarang terlihat seperti bidadari nyasar di bumi. Tapi perlakuan jahanamnya tadi pagi tidak akan Jennie dilupakan begitu saja.
Jennie yang memiliki kebiasaan tidur sambil mangap dimanfaatkan Irene dengan baik. Kakaknya itu memasukan kangkung ke dalam mulutnya. Saat Jennie marah-marah, Irene akan berdalih kalo Jennie susah banget dibangunin. Gak ada korelasinya sumpah. Makin gedek aja Jennie sama Irene.
"Kok bisa ya Kakak lo se-flawless itu?" tanya Nayeon yang dibalas dengan ekspresi pura-pura muntah oleh Jennie.
"Tuh liat sekali ngumpan langsung gaet empat! Good looking semua lagi," Nayeon sekali lagi berdecak kagum. Irene yang telah selesai latihan langsung dikepung empat cowo yang tentu saja most wanted di sekolah.
Si Rene Bae-Bae memang gak ada lawan. Selain dinobatkan sebagai Kakak Kelas Terkece—acara yang diselenggarakan oleh anak-anak OSIS sebagai hiburan. Votingnya di Instagram dengan cara spam komentar di foto masing-masing kandidat. Acara yang tadinya cuma main-main doang dimenangkan oleh Irene dengan total 3988 komentar. Hebat kan? Lawannya yang lain auto kalah gara-gara gapnya yang terlalu astagfirullah— Irene juga banyak mengambil hati guru karena otaknya yang lumayan cerdas. Mana hati spesies cowo-cowo ganteng blasteran surga juga ludes Irene gaet. Intinya, Irene terlihat sempurna dari luar. Mereka gak tahu aja dia kaya mak lampir hobi ngerusuhin hidup adiknya.
Jennie hanya bisa menghela napas. Takdir buruk macam apa ini. Jennie dapet banyak temen pun gara-gara statusnya sebagai adik Irene. Gebetan-gebetannya pun malah ngegebet Irene. Suram sekali hidup anakmu ini Bund, jeritan hati Jennie kepada Bunda.
Punggungnya ditepuk Nayeon, "yuk balik. Mau bareng gak?" tawaran Nayeon terlihat menggiurkan karena Jennie bisa menghemat uang jajan dan menikmati dinginnya ac mobil Nayeon, tapi melirik ke cowo yang melingkarkan tangannya di pundak Nayeon, Jennie jadi ogah. Itu cowo juga pernah Jennie gebet waktu awal masuk sekolah. Nayeon sebagai teman pertamanya juga tahu. Sialnya nasib buruk berkata: gx dlu.
Ya begitulah kawan prolog hidup suram Jennie. Masih banyak kejadian apes lainnya yang gak kalah suram. Silakan ditunggu saja.
Judul awal: Be Brave Be Cutie
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA (Sekolah Makan Ati)
FanfictionSebagai anak bungsu, kasta Jennie di rumah adalah yang terendah. Selain harus nurut sama Ibu dan Ayah, Jennie juga harus nurut sama Kakaknya yang kloningan Mak Lampir, Irene. Sebagai seorang siswa SMA, Jennie gak lebih dari 'adiknya Irene'. Kehidup...