Seorang gadis di meja bundar itu sedang mengetuk-ngetuk ponselnya, dia sedang menunggu sahabatnya datang untuk menghadiri acara perpisahan itu. Tiba-tiba datang sahabatnya menghampiri membuat dia tersenyum kearah sahabatnya, lalu mereka duduk bersama dan meminum-minuman yang di sediakan hotel itu.
"Eh Van, mau kuliah atau nerusin usaha mama kamu?" tanya sahabatnya ke arah gadis itu, ya namanya Vanny atau bernama lengkap Stevanny azzahra. Vanny berpikir sejenak lalu menjawab
"Aku gatau sih, gimana mama sama papa aja" ucap Vanny membuat temannya mengangguk, lalu keadaan pun hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan lagi disana, tiba-tiba mc memulai kata sambutannya. Acara pun berjalan dengan lancar, Vanny bersama sahabatnya sedang berjalan-jalan di kolam renang hotel sambil mengobrol untuk terakhir kalinya sebelum mereka akan berpisah dan jarang bertemu.
"Van jangan lupain aku" ucap temannya dengan suara serak membuat Vanny terdiam, Vanny juga merasakan apa yang temannya rasakan. Mereka berteman selama sepuluh tahun, sudah lama bukan?!
"Aku gak akan lupain kamu Tania!" ucap Vanny lalu memeluk Tania, Tania pun yang dipeluk hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Dia takut jika tidak akan bertemu dengan Vanny lagi, begitupun sebaliknya. Mereka saling menyayangi layaknya kakak beradik sungguhan.
Tiba-tiba ada yang menarik Vanny dari pelukan Tiana, mereka berdua kaget di buatnya. Tania menoleh kearah belakang Vanny dengan terkejut, Vanny yang melihat Tania terkejut itu langsung berbalik badan. Dia aneh dengan lelaki ini, pakaiannya casual. Hanya memakai kaos hitam beserta celana jeans selutut dan sendal jepit tapi memakai masker, siapa lelaki ini?!
"Hei kamu siapa?!" tanya Vanny kesal sambil memandang lelaki itu tajam, lelaki itu tidak menjawab pertanyaannya dan memilih diam lalu mencekal pergelangan tangan Vanny. Vanny dan Tania tidak mengerti dengan lelaki ini, tiba-tiba saja datang lalu bersikap menjengkelkan.
"Ikut saya!" ucap lelaki itu lalu menyeret Vanny untuk ke salah satu kamar hotel disana, Tania panik saat melihat Vanny meronta. Tapi Vanny hanya memberi isyarat kepadanya untuk diam dan meyakinkan jika Vanny akan baik-baik saja dengan lelaki asing itu, Tania hanya mengangguk sembari meneteskan air mata khawatir.
"Semoga kamu baik-baik saja, Van" ucap Tania saat melihat chat masuk dari Vanny yang berkata 'kamu pulang sendiri aja, bilangin ke mama aku ya kalo aku harus nginep sehari', dia semakin khawatir saja tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Setiba di salah satu kamar hotel yang ada disana, lelaki itu langsung mengunci pintu kamarnya dan menyeret Vanny untuk tidur di kasurnya. Vanny gemetar ketakutan, dia takut dengan lelaki asing ini. Apa yang akan lelaki asing ini lakukan God?!, batinnya menangis.
"Jangan menangis! Nanti jika dia tumbuh di rahimmu, jangan pernah berfikir untuk membunuhnya! Aku akan bertanggung jawab!" ucap lelaki itu tegas membuat Vanny takut, tiba-tiba pakaiannya dibuka paksa oleh lelaki itu. Dia membuka masker yang menutupi mulutnya lalu mematikan lampu yang ada di kamar tersebut, dan terjadilah hal yang tidak diinginkan Vanny. Keperawanannya di renggut oleh lelaki asing ini, sakit sekali. Lelaki ini terlalu kasar untuk memasuki nya, padahal Vanny masih perawan. Bukan hanya fisiknya yang sakit, namun batinnya lebih sakit.
Lelaki itu terus saja melakukannya tanpa ampun, Vanny hanya menangis di buatnya. Dia menyentuh setiap inci wajah lelaki itu, sempurna. Tapi kenapa lelaki ini tidak memperlihatkan wajahnya kepada Vanny?!
"Akuhh...cinta kamuhhh, Vanny!" ucap lelaki itu saat menyemburkan cairannya kedalam rahim Vanny, Vanny hanya terdiam mendengar kalimat yang diucapkan lelaki itu. Entah kenapa tiba-tiba ada getaran di tubuhnya saat mendengar ucapan lelaki yang berada diatasnya, apa benar?!
"Aku akan memberikan uang setiap bulan untuk kamu dan calon anak kita, jangan takut jika aku tidak akan bertanggung jawab. Aku cinta kamu, kamu hanya milik aku!" ucap lelaki itu lalu tertidur di samping Vanny, Vanny hanya mengangguk dan memeluk badan lelaki di sampingnya. Entah kenapa dia menjadi nyaman jika bersama lelaki bajingan ini.
"Kamu harus tanggung jawab!" ucap Vanny membuat lelaki yang sedang memeluknya erat itu mengangguk dan merekapun tertidur bersama.
****
Tania berjalan tergesa-gesa masuk kedalam kediaman milik keluarga Vanny, dia tidak tau harus berkata apa yang jelas orang tua Vanny tidak boleh khawatir.
Tok tok tok
Pintu rumah Vanny terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya, dia adalah ibunya Vanny. Tania melihat itu hanya menelan saliva dengan susah payah, dia menjadi gugup saat ibunya Vanny mempersilahkan masuk.
"Eh-eh tan gak usah!" ucap Tania cepat saat ibu Vanny menyuruhnya masuk.
"Loh kenapa? Eh Tania kok gak bareng sama Vanny?" tanya heran ibu Vanny saat melihat Tania datang sendiri ke rumahnya, anaknya kemana?
"Ah itu tan, Nia mau bilang kalau Vanny nginep di hotel semalam. Karna Vanny itu siswa yang berprestasi makanya dia harus nginep semalam dulu hehe beda sama Nia mah" ucap Tania membuat ibu Vanny mengangguk tanda mengerti, memang Vanny itu siswa yang berprestasi maka ibunya mempercayai ucapan Tania begitu saja.
"Oh begitu ya, gak mau masuk dulu nih?" tanya ibu Vanny ramah dan mendapat jawaban gelengan dari Tania, sebenarnya Tania ingin masuk. Tapi takut dia keceplosan jadi gak jadi deh:(
"Aku pulang tan hehe makasih tawarannya!" ucap Tania lalu menyalimi tangan ibu dari sahabatnya. Aku berdoa supaya tuhan tetap melindungi kamu Vanny, batinnya sambil melihat kearah langit.
Minggu, 30 Juni 2019
Aku emang gabisa nyeritain cerita yang ada unsur dewasanya, jadi maklumi guys:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanny
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis berusia 18 tahun yang telah memiliki anak karna suatu kecelakaan, dia adalah gadis yang tangguh. Merawat anak seorang diri tanpa pendamping adalah hal yang sulit, namun dia tetap tegar demi anak yang sangat dia cin...