Perihal suatu malam yang dirangkai tanpa mengutip tanda baca.
Sebelumnya, perkenankan saya tuk mengingatnya kembali.
Ketika anda mendadak kaku dan jenuh.
"Anda hanya butuh istirahat," seketika muncul tanpa harga dirinya lagi.
Pikiran saya kian berlanglang buana.
Anda ingin kita sudah atau usah?
Anda ingin kita mampu atau mampus?
Atau bahkan anda ingin kita kembali pecah atau kembali acuh?Menjadi waktu yang salah ketika semuanya telah sudah.
Anda menyusun argumen diri, saya pun sama.
Anda menelusuri ribuan hati, namun saya tidak bisa.Terbiasa ketika anda menjadi satu-satunya untuk saya.
Akan berbeda ketika saya menjatuhkan diri pada manusia yang lain, perasaan yang lain, atau bahkan sikap yang lain.Karena semua manusia, akan berbeda cara dalam mencintai manusia lainnya.
-deretansajak-
KAMU SEDANG MEMBACA
Koma,
PoetryTeruntuk diriku yang terlalu sulit membuat titik di antara kalimat kita