"Sudah ku bilang, jangan pegang barang milikku, hyung!!"
Seorang namja berteriak kepada hyungnya tersebut dengan wajah sedikit kesal. Sedangkan yang diteriakkan hanya tersenyum tanpa wajah bersalah.
"Aku tidak memegangnya, Jimin. Hanya menyenggolnya. Dan, pyar. Jatuh lalu hancur."
Namjoon tersenyum lebar setelah memperagakan bagaimana vas kesayangan Jimin itu bisa tergeletak berkeping-keping.
Amarah Jimin semakin menaik setelah melihat wajah tanpa berdosa milik hyung sekaligus kekasihnya itu. Ia mendekati Namjoon dan menghujaninya dengan cubitan cubitan kecil yang menyakitkan.
"Awh, awh. Hentikan, Jimin. Yaa!!"
Namjoon menahan tangan Jimin agar berhenti menyubitinya. Sedangkan si namja manis hanya mengerucutkan bibirnya dan menatap Namjoon kesal.
Tingkah Jimin membuat Namjoon gemas dan mengecup singkat bibir manis itu. Ia lalu menarik kekasihnya kepelukannya. Mengusap sayang surai lembut si manis dan memberikan kecupan kecupan ringan.
"Maafkan aku yang ceroboh ini. Nanti aku akan carikan yang lebih bagus dari sebelumnya."
Jimin membalas pelukan Namjoon dengan erat. Walaupun namjanya sangat ceroboh, ia sangat mencintainya. Bahkan tak rela jika harus kehilangannya.
Sebetulnya vas tersebut adalah vas yang diberikan Namjoon saat hari jadi mereka yang kedua. Sehingga Jimin sangat menyayangi vas tersebut seakan menyayangi seseorang yang memberikannya.
Mereka melepas pelukan mereka dan menatap satu sama lain. Senyum namja jangkung tersebut mengembang saat menatap wajah cantik milih kekasihnya.
"Aku beruntung memilikimu. Jangan tinggalkan aku ya?"
Jimin tertegun mendengar nada Namjoon yang tidak pernah seserius ini. Ia berusaha tersenyum dan mengangguk. Kemudian kembali menenggelamkan dirinya di dada bidang milik Namjoon. Menghirup aroma kekasihnya agar menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menghadiri dirinya.
"Mau ke kamar?"
Jimin menarik diri dan menatap mata Namjoon yang sudah memberikan suatu sinyal. Pukulan ia berikan kepada Namjoon dan mengangguk dengan pipi yang merona.
Namjoon tertawa dan menggendong Jimin dengan tiba-tiba. Membuat si manis terpekik dan reflek memeluk leher Namjoon.
Selanjutnya, ya kalian tau apa yang terjadi.
•••••
Cahaya matahari masuk melalui celah tirai di kamar tersebut. Membuat namja manis yang masih bergelung nyaman di kasurnya menggeliat dan menutup wajahnya dengan selimut.
Belum lama ia kembali terlelap, seseorang menarik lembut selimutnya dan mengecup dahinya. Ia membuka sedikit matanya dan melihat Namjoon yang duduk di tepi kasur dan tersenyum kepadanya.
"Sayang, bangun"
Jimin menggeliat dan menggumam tidak jelas. Ia menarik leher Namjoon dan memeluknya. Membuat namja jangkung tersebut tertawa dan membawa namja manis itu kepangkuannya.
Namjoon mengecup telinga kanan Jimin dan membisikkan sesuatu dan membuat Jimin membuka matanya.
"Kalau kau tidak bangun, akan ku kelitiki kamu."
Kekehan terdengar dari bibir Namjoon, melihat wajah si manis yang sebal dengan bibir mengerucut. Kecupan ia jatuhkan ke bibir kekasihnya.
"Ayo bangun dan mandi. Sebentar lagi aku harus kerja. Tetapi aku belum makan dan sekarang sangat lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS - Oneshoot
Short StoryKumpulan cerita pendek dengan genre random. Warn! Bxb content Nc in some chapter!