Sebuah cermin menampakkan seorang namja yang sangat manis tengah berdiri di depannya. Melihat apakah penampilannya sudah rapih atau masih berantakan.
Seorang namja lainnya menatap sang kakak yang lebih tua 5 tahun darinya. Menggelengkan kepalanya saat melihat sang kakak masih saja berkutat di depan cermin.
Telepon yang berdering membuat atensi kedua namja disana teralihkan. Si manis segera berlari dan mengambil telepon genggam miliknya yang tertera nama sang kekasih.
Kim Taehyung
Si manis yang bernama Seokjin menghela nafas sebentar lalu mengangkat teleponnya. Sedangkan sang adik yang bernama Jungkook tertawa dan menggelengkan kepalanya.
"Halo?"
Suara di seberang menyapa gendang telinga Seokjin, membuat si empu tersenyum tanpa ia sadari.
"Ya, Taehyung."
"Maafkan aku, Seokjin hyung. Jalanan sedikit macet. Kau tunggu sedikit lama tidak apa apa kan?"
Seokjin tersenyum mengiyakan, dan setelahnya menyaut saat ingat bahwa sang penelepon tidak bisa melihatnya.
"Nde, gwaenchana. Jungkook menemaniku kok."
Jeda beberapa detik sebelum Taehyung kembali berbicara.
"Siapa Jungkook?"
Tawa renyah keluar dari bibir si manis saat mendengar nada Taehyung yang terdengar datar. Berbeda dari sebelumnya.
"Jungkook itu adikku. Nanti kalian juga akan bertemu. Sudah sana, menyetir dengan fokus."
Taehyung mengiyakan lalu mereka menutup pembicaraan. Seokjin duduk di sofa bersebelah dengan Jungkook yang sedang menatap televisi.
"Kau sudah besar, Jungkook. Mengapa masih menonton kartun?"
Seokjin berusaha mengambil remot tapi di halangi oleh Jungkook.
"Karena bagus. Gak seperti hyung sukanya gosip mulu."
Jitakan diterima Jungkook dari sang kakak. Dia mendengus dan menatap Seokjin sengit.
"Seenaknya ya, kamu ngomong. Mau hyung ulek hah mulutnya?"
Kebiasaan kalau sudah saling sengit. Ujung-ujungnya saling adu mulut. Apalagi sekarang si kakak udah ngegulung lengan sweaternya.
"Iya, iya. Ampun hyung. Cuma bercanda doang kok."
Jungkook berlagak bodo amat sedangkan Seokjin masih menatap sengit si adik. Dia akhirnya bangun dan mengambil minum. Haus adu mulu sama sang adik. Setelah itu dia berlari menuju kamar, mengambil dompet dan jaketnya.
Dia kembali ke ruang keluarga dan duduk di samping Jungkook. Menunggu Taehyung yang lama sekali. Apa jalanan sedang semacet itu? Pikir Seokjin.
Sekitar tiga puluh menit kemudian, ketukan pintu berbunyi. Membuat Seokjin segera bangkit dan berlari menuju pintu. Ia melihat Taehyung yang membawa beberapa kantung plastik. Seokjin ketahui itu pasti makanan.
"Loh, ngapain kamu beli makanan? Banyak banget lagi."
Taehyung mencium bibir Seokjin sekilas dan menatap sang kekasih.
"Ini aku gak disuruh masuk dulu, hyung? Berat."
Tawa muncul saat melihat wajah memelas Taehyung. Terlihat sangat manja.
"Oke, oke. Ayo masuk."
Dia membuka lebar pintu dan menutupnya kembali saat Taehyung sudah masuk. Namja berbibir tipis itu segera menuju dapur dan meletakkan semua kantung plastik tersebut di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS - Oneshoot
Short StoryKumpulan cerita pendek dengan genre random. Warn! Bxb content Nc in some chapter!