jealous

621 57 4
                                    

Setelah kejadian pada waktu itu membuat lim semakin di benci bahkan tidak hanya itu ia juga dijauhi oleh rose , membuat lim semakin tidak enak dan merasa bersalah , ia ingin meminta maaf pada rose namun itu hanya sia2 karna sekarang ini bertemu dengan dia saja rose tak mau apa lagi menerima maaf darinya , raut wajah lim terpancar kesedihan ntah apa yang harus ia lakukan , mungkin ia akan berpikir seandainya ia punya kekuatan sihir , ia pasti akan menyihir waktu untuk berputar kembali , pasti ia tak akan melakukan kesalahan pada waktu itu, tapi apa daya ia hanya manusia biasa yang tak punya kekuatan sihir sehingga membuatnya hanya tertunduk pasrah atas ap yang telah terjadi ,
Ia bahkan tampak tak bersemangat mengikuti kegiatan sekolah , pikirannya di penuhi bayangan bersalah pada rose dan perasaan sedih
Membuat jiso merasa tak tega pada sahabatnya itu , membuat jiso berpikir apa yang harus ia lakukan untuk membantu lim , namun tampaknya ia tak bisa melakukan apa2, ia hanya turut prihatin atas nasib malang sahabatnya , bagaimanapun posisi jisoo juga sangat sulit , ia tak ingin egois dan tak ingin memihak salah satu dari mereka , lim memang sahabatnya baiknya , tapi di lain sisi rose adalah satu2nya adiknya kesayangan jisoo

Kring!!

Bel istrahat berbunyi , jisoo menghampiri lim yang sedang melamun menatap kosong kearah jendela

"Woi lim" teriak jisoo membuat lim sadar dari lamunannya

"Ad ap jis" ucap lim

"Ayo ke kantin , udah laper ni"ucap jisoo sambil mengelus2 perutnya yg telah laper

" tidak, kau saja " ucap lim kembali menatap kearah jendela

"Yak! Kau , jgn lah bertingkah seperti orang ingin mati bodoh!" ucap jisoo dengan kesal

"Aku tak laper bodoh, kau saja yang makan " ucap lim dengan dingin

"Baiklah, jangan salahkan aku jika kau mati kelaperan disini " ucap jisoo sambil berjalan pergi meninggalkan lim di kelas

Lim menatap kearah bangku rose kemudian ia berjalan menuju bangku rose , ia melihat buku2 yang berantakan di atas meja , membuat tangan lim bergerak merapikan buku2 milik rose , namun tangan lim terhenti ketika mendengar suara teriakan di depan pintu

"Jangan sentuh barang gua!!" teriak rose di depan pintu

"Aaaku, hnya merapikan " ucap lim gugup

"Gw enggk sudi , jika tangan mu menyentuh barangku" ucap rose menepis tangan lim dari buku2nya

"Maaf " ucap lim dengan pelan

Tak ada jawaban dari rose , ia hanya menatap tajam kearah lim , membuat lim semakin gugup dan takut

"Aku minta maaf rose , untuk tadi dan kejadian kemarin " ucap lim sambil tertunduk

"Tidak akan " ucap rose dan melangkah meninggalkan lim

"Rose aku mohon jangan pergi" ucap lim sambil menahan tangan rose yang hendak melangkah tadi

"Apa2an kau ini, lepasin tangan gue" ucap rose dengan dingin

"Aku enggak akan lepasin kau , sebelum kau maafin aku" ucap lim dengan wajah sedihnya

"Sampai kapanpun gue tak akan memaafkan mu " ucap rose dengan kesal

"Aku mohon rose , maafin aku untuk kali ini , sudah terlalu bnyak kesalaham aku buat pada mu , aku tak ingin membuatmu semakin membenci ku " ucap lim sambil berlutut di depan rose

"Oh, kau sadar juga rupanya , kau dengar baik2 ya limario manoban gua park chaeyoung tidak akan pernah maafin kau , minggir kau " ucap rose sambil mendorong lim kesamping , dan berjalan keluar meninggalkan lim yang mematung di sana

finding hope (chaelisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang