Apa aku terlihat begitu buruk, apakah aku sudah benar dalam membagi waktu ku bersama kedua suamiku atau memang benar aku tidak adil pada salah satunya.
Pikiran yang terus menyayat pikiran yang sudah kabur entah kemana.
"Fita?"-Dino
Menepuk pundak ku yang sedang melamun mengaduk aduk nasi yang ada di depan ku."Yaa"-Fita
Jawaban yang seketika keluar dari mulutku."Kamu kenapa? Kamu sakit?"-Dino.
Mencoba mencari tahu keadaan ku, yang terlihat begitu aneh, seharusnya ia tahu bahwa aku merasa tidak enak atas apa yang telah terjadi. Mustahil Dino tak merasakannya."Aku baik-baik saja, ya sudah kita lanjutkan makannya!"-Fita.
Mencoba mengalihkan pembicaraan.🎗️Dikamar Dino🎗️
"Dino?"-Fita.
Dengan susah payah aku mengumpulkan keberanian untuk membahas masalah ini kembali.Dino yang terlihat sibuk menggunakan baju tidur, akhirnya menghiraukan dan berbalik kearahku yang sedang duduk disisi tempat tidur.
"Iya sayang, Kenapa?"-Dino.
Apa Dino benar-benar lemah dalam hal kePeka'an, apa harus aku membuatnya mengerti.
"Sayang, bukankah menurutmu aku sudah banyak tidak adil pada Vino"-Fita.
Apa aku telah berbicara dengan baik(bisikku dalam hati).Dino berhenti diikatkan tali bajunya, seolah-olah robot yang sedang dihentikan oleh pengendalinya.
"Apa kau merasa begitu? Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?"-Dino.
Menatap marah padaku, entah apa aku yang begitu berlebihan dalam menilai atas tatapan yang diberikan nya padaku."Aku tidak tahu pasti, tapi kamu bisa lihat kan, tadi sewaktu kita berada disatu meja makan, kamu pasti bisa melihat bahwa dia begitu tak nyaman terhadap apa yang kamu lakukan padaku?"-Fita.
Spontan tangan ini meremas-remas baju tidur yang telah melekat ditubuhku .
"Lalu kamu mau aku bersikap seperti apa?, Kamu mau aku sok cuek, sok gk perduli dengan wanita yang sudah kunikahi?"-Fita.
Kini dia benar-benar marah padaku.
Apa aku yang begitu mabuk cinta padanya atau apa, tapi aku merasa Dino bukan tipe pemarah, tapi kenapa sekarang dia begitu terlihat frustasi."Bukan begitu, maksud aku.."-Fita.
Ucapku yang tiba-tiba dipotong oleh kemarahan nya."Ohh aku tahu, kamu pasti mulai mencintai nya lagi kan?"-Dino.
Menunjukku seolah-olah aku adalah tersangka pembunuhan.
Kenapa begitu rumit untuk membuat nya memahami ku dalam posisi ini.
"Kamu dengerin aku dulu dong, jangan main ambil kesimpulan seperti itu!"-Fita.
Kudekati Dino yang sudah mulai bersikap tak menentu, aku tidak tahu pasti apa yang terpikirkan olehnya ketika sedang cemburu.
Kuraih wajah Dino, ku arahkan tatapan nya padaku.
"Sayang, kamu lihat aku donk!! Aku minta kamu untuk membuang jauh jauh pikiran buruk itu!"-Fita.
"Bagaimana aku bisa melakukannya? Aku cemburu Fit, begitu menyakitkan bagiku memikirkan antara kau dan vino, aku merasa lemah aku merasa aku akan terkalahkan oleh Vino, dan kamu akan pergi dan lebih memilih Vino dibandingkan aku"-Dino
Kini suaranya tak sekencang tadi, suaranya kini mulai hilang tenggelam oleh isakkan tangisan mengambil alih emosinya.
Kupandangi terus suami yang begitu kucintai, aku mulai berpikir, apakah pengorbanan ku selama ini tak cukup untuk membuatnya yakin bahwa hatiku sepenuhnya milikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Husbands | Kedua Suamiku
Teen FictionCerita ini mengisahkan tentang gadis muda bernama Fita yang terpaksa menikah dengan pria yang tidak ia cintai. Semua menjadi lebih rumit ketika Fita memiliki dua suami dan harus membagi waktu dengan dua Suaminya. Ikuti kisah selanjutnya