WHY : TAHAP 1

312 48 0
                                    


Sepulang sekolah ini Sandra kembali menunggu Farhan di parkiran, sudah dua puluh menit dari bel pulang tetapi lelaki itu tidak muncul batang hidungnya sama sekali. Padahal tadi pagi ia melihat lelaki itu di lapangan, hu.. menunggu ternyata membosankan.

Sandra melihat Hendrik dan teman-temannya baru saja keluar, ia segera memanggil mereka.
"Sorry gue ganggu, gua mau tanya dong tadi Farhan dah pulang belum?"

"Eh, neng Sandra. Tadi gue lihat sih dia dah pulang luan sehabis istirahat, cabut kayaknya tuh anak."

"Serius kah?"

"Iya, tumben cari dia. Nggak cari kami aja nih."

Sandra tertawa canggung, dia pun berpamitan dengan ketiganya. Hari ini ia gagal, sampai kapan ia seperti ini.

Ting!

Notifikasi dari ponsel membuatnya melirik untuk membaca dan ternyata itu Bu Rani yang mengirim pesan dan isinya sebuah alamat.

Saya tau kamu lagi binggung saat ini, jadi ibu kasih alamat Farhan sama kamu. Coba mulai dari sini, semoga kamu bisa ya .

Sandra seketika terharu, dengan bantuan gurunya itu ia bisa sedikit terbantu walaupun tidak sepenuhnya. Langsung saja ia memesan gojek untuk mengantarkannya ke alamat rumah Farhan. Sekitar lima menit gojek nya datang dan Sandra lekas bergegas mendatangi rumah lelaki itu, setidaknya walaupun dia tidak berhasil di sekolah kemungkinan ia berhasil di rumah lelaki itu toh karena disana ada ibunya.

Siang itu sedikit panas tapi rasanya sedikit redah jika tau nanti dia harus gimana terhadap lelaki itu. Tidak jauh, lima belas menit akhirnya ia sampai dirumah sederhana dengan pohon mangga di depannya serta kedai kecil juga pohon jambu yang terlihat menggiurkan bagi Sandra. Ketika Sandra memasuki halaman rumah sederhana itu, ia sedikit ragu sudah berapa kali doa yang ia ucapkan dalam hatinya.

"Cari siapa nak?" tanya ibu-ibu yang baru saja keluar dari kedai kecil itu, Sandra segera menyalaminya.

"Maaf Bu, saya Sandra apa benar ini rumah Farhan?"

"Iya benar, Farhan anak ibu. Kamu temannya? Ayo, masuk dulu sini."

"Tidak usah Bu, saya disini saja." ujar Sandra yang melihat bangku kayu yang berada di bawah pohon mangga.

"Maaf Bu, kedatangan saya kemari ingin bertemu Farhan. Saya temannya dari sekolah, kalau boleh tau ibu sudah di beri tau tentang bimbingan belajar?"

"Ah iya, dua hari yang lalu wali kelas Farhan beri tau ibu. Kamu anak yang di rekomendasikan oleh guru itu ya?"

Sandra tersenyum manis, "iya Bu, saya yang di rekomendasikan itu."

"Aduh, baik banget sih kamu. Tapi Farhan nya belum pulang. Kamu mau menunggunya? Ibu buat kan minum dulu ya."

"Bu, jangan repot-repot."

"Nggak, nggak apa-apa sebentar ya. Kayla."

Sandra merasa sangat di istimewa kan oleh mama nya Farhan, berbeda dengan ibunya. Kenapa sifat Farhan sangat terbalik dengan sifat ibunya yang baik ini. Apa yang membuat lelaki itu menjadi sosok menjengkelkan.

WHY [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang