° Need it °

1.4K 141 1
                                    


=======================
ʜᴡᴀɴɢ ʜʏᴜɴᴊɪɴ
X
ᴋɪᴍ sᴇᴜɴɢᴍɪɴ
=======================

Ini lah yang Hyunjin rasakan sekarang. Tidak memiliki semangat lagi untuk hidup. Tidak ada tujuan untuk kedepannya.

Hidupnya benar-benar berantakan, hancur. Hyunjin merasa benar-benar lelah dengan semuanya.

Apa yang Hyunjin dengar setiap malam tidak seperti orang-orang biasanya. Selalu di balut dengan kehangatan ucapan selamat malam dan kasih sayang. Sedangkan dirinya harus selalu menahan diri untuk tidak menangis karena yang ia dengar setiap malam adalah keributan.

Ya , Hyunjin anak broken home.

Sejak 3 tahun lalu semenjak kedua orangtuanya bertengkar dan buta dalam kekayaan . Mereka berdua bertengkar memperebutkan Hyunjin tapi sebenarnya bukan Hyunjin yang mereka perebutkan . Tapi warisan yang kakek berikan pada Hyunjin .

Kedua orang tua Hyunjin menginginkan Hyunjin tapi mereka lebih menginginkan harta . Sungguh bodoh. Itu pikir Hyunjin .

Seandainya kakeknya masih ada disini, Hyunjin tidak akan merasakan ini semuanya.

" Hyunjin sudah pulang? Kau mau ibu buatkan teh? Kau pasti lelah kan " - ibu Hyunjin

"Diam lah kau! Hyunjin kau pasti lelah dan ingin bersenang-senang bukan bagaimana kalau kita pergi bersama " - ayah Hyunjin

Sudah cukup. Hyunjin muak dengan semua perhatian palsu ini.

" Tinggalkan aku sendiri. " Jawab Hyunjin dingin

"Kau dengar dia bukan dia tidak ingin di ganggu jadi biar aku yang mengurusnya!" Ibu Hyunjin berkata seakan memerintah ayah Hyunjin

"Dasar orang tua tidak berperasaan sudah tahu anak nya butuh hiburan! Kau tau apa huh! " Ayah Hyunjin tak ingin kalah

Hyunjin tidak sedikitpun mendengar perdebatan kedua orangtuanya itu , Hyunjin sungguh menyesal karena ia pulang kerumah . Karena pulang hanya akan memperburuk suasana.

Sesungguhnya Hyunjin sendiri tidak pernah sekalipun memikirkan warisan kakeknya yang di berikan padanya itu , Hyunjin tidak butuh harta jika yang ia tuai adalah masalah.

Hyunjin tidak berubah seluruh nya saat awal-awal melihat orang tuanya bertengkar ia pikir ini salahnya karena tidak nurut atau mungkin ia berbuat salah pada orangtuanya . Tapi semakin kesini ia semakin mengerati . Yang mereka ingin kan adalah harta bukan Hyunjin.

Semenjak itu sikap Hyunjin benar berubah , tidak ada Hyunjin yang dulu. Hanya ada Hyunjin yang sekarang.

" Ayo lah Hwang Hyunjin tenangkan dirimu " ucapnya pada dirinya sendiri

Hyunjin berusaha untuk tetap tenang sementara yang di luar sudah berdebat kurang lebih 1 jam . Sungguh memuakan bukan Hyunjin harus mendengarkan seperti ini terus saat pulang ke rumahnya. Lebih baik ia tidak pulang .

" Mungkin menginap di rumah Minho tidak ada salahnya " pikir Hyunjin.  Kupingnya bisa meledak jika terus mendengar pembicaraan yang tidak ada menarik nya sama sekali itu.

Tanpa peduli apapun Hyunjin langsung melompat dari kamarnya untuk kabur. Tidak mungkin ia lewat depan yang ada emosi nya memuncak.

Secepat mungkin Hyunjin harus kabur dari sana . Hyunjin melajukan motornya dengan kecepatan penuh dan menerobos pagar rumahnya . Sudah dibilang ia tidak peduli apapun yang penting keluar dari neraka dunia ini.

Hyunjin pikir malam seperti ini tidak akan banyak orang berlalu-lalang jadi ia melintasi jalanan dengan kecepatan di atas rata-rata sambil mencari sensasi kebebasan.

ᵀᴴᴱᴵᴿ ˢᴼᵁᴸTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang