Dari aku yang mencintaimu...
Hanya akan aku ceritakan hal indah tentang kita. Tentang kita yang bahagia.
-------------------------------------------------
i hope you enjoy and like it ♥️
🌻Ong Seongwoo FanFiction🌻
📖FOR HIM
https://my.w.tt/b9V6Nxl...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi cerah yang menyenangkan.
Pertama-tama, marilah berterimakasih pada semesta karena hujan tidak turun di pagi yang cerah ini, sehingga matahari dapat keluar dengan tenang. Selanjutnya aku menekan tombol yang berada di samping nakas agar tirai jendela terbuka dan membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamar.
"Aku harap hari ini adalah hari yang baik dan menyenangkan" harapku dengan kedua tangan tergenggam di depan dada.
Aku mengecek ponselku dan terdapat beberapa pesan di dalamnya yang mayoritas berisi pesan Eunha dan kakakku Min Yoongi.
Biar kuluruskan antara margaku dan kakakku. Kakakku mengikuti marga ayah, sedangkan aku memilih untuk menggunakan marga ibuku agar aku terus dapat mengingatnya. Hanya sebuah hal kecil sih, tapi aku tetap ingin menceritakannya pada kalian.
Aku menggulir pesan dari kakakku yang cukup banyak. Dia bahkan selalu menanyakan hal yang sama dalam sehari seperti, 'Bagaimana kabarmu?' 'Kau baik-baik saja?' 'Sudah makan?' 'Apa yang kau lakukan?'.
Aku menghela nafas panjang keras. Rasanya dia seperti kakak virtual. Tidak pernah ada di rumah tapi sibuk mengirimiku pesan untuk menanyakan hal yang sama.
'Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir karena nyonya Kim selalu membawakan daging sapi ke rumah' balasku sesingkat mungkin.
Setelahnya aku melihat pesan dari Eunha yang berisi rentetan omelan karena meninggalkannya seorang diri kemarin, lalu aku hanya bias menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya ketika melihat pesan terakhir Eunha yang berisi bahwa dia belum mengerjakan tugas dan ingin meminjam milikku. Astaga gadis ini.
Aku memilih mengabaikannya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap melakukan pemanasan pagi sambil menghirup udara segar yang baik untuk tubuh.
----------Dari Aku----------
Setelah lari satu putaran mengeliling perumahan. Aku menghentikkan langkahku di tepi danau dan mengambil tempat duduk di sebuah bangku yang terletak di bawah pohon.
Baiklah, aku sudah memikirkannya sejak tadi dan keputusanku sudah bulat. Aku akan bertemu ayah siang nanti. Aku akan menanyakan perihal boleh atau tidaknya aku tinggal di asrama. Mungkin jika tidak diperbolehkan aku akan memaksanya sampai boleh. Yah, meskipun aku takut dengan ayahku, mari perjuangkan keinginan ini sampai titik darah penghabisan.
Aku kembali berdiri setelah meyakinkan diri dan berjalan ke mini market terdekat untuk membeli air.
Bel berbunyi ketika aku mendorong pintu. Seorang laki-laki bertubuh besar menabrakku hingga nyaris terjatuh, dia bahkan menumpahkan kopinya di bajuku.