SUGA HYUNG?! (YOONMIN) // SLOW UPDATE

episode 12

-attention pls, banyak foto hehe-

"tunggu.. apa aku baik-baik saja setelah ini?" ucap yoongi dalam hatinya, alisnya berkerut seperti sedang berpikir keras 

*tling 

*tik

jimin <message>

kau.. ingin berumur pendek rupanya 

.

.

.

.

was

wes

wos

desas desus , bisikan-bisikan kecil serta tatapan sinis dari beberapa mahasiswa yang tengah berada dilorong membuat jimin merasa cemas, 

jimin merasa seolah-olah sedang diintimidasi 

"hei-- hei.. itu dia, park jimin yang disebut-sebut jalang penggoda di kelas musik, aku harus memberitahu pacarku untuk berhati-hati padanya cih"

"sssstttt pelan-pelan , nanti dia mendengarmu--"

"biarkan saja, sejak tadi pagi sudah banyak yang membicarakannya, huekk.. ayo pergi" 

.

.

"yuri~~ jaga oppamu baik-baik , kudengar ada jalang penggoda dikampus kita~~"

"ya! tak mungkin juyeong oppa, tertarik dengannya, ewh~"

deg

jantung jimin rasanya mencelos begitu saja, mendengar kata-kata yang sama dari beberapa orang yang berbeda 

"kenapa begini? apa salahku?" batinnya

.

.

.

.

"YAK BANGS*T! apa yang sudah kau katakan pada orang-orang HAH!" teriak yoongi, sebelah tangannya sudah menggenggam kerah baju seseorang dengan erat

"hahaha , kenapa hyung? jimin memang jalang dari dulu , ayolah hyung.. aku tahu hyung juga hanya tertarik dengan tubuhnya saja kan?" namjoon tertawa lalu mencoba menepis tangan yoongi yang bertengger di lehernya "hyung kita bisa berbagi tanpa berkelahi seperti ini bukan?" 

"jaga mulut kotormu itu brengsek" satu pukulan pun akhirnya terlepas dari yoongi, tepat mengenai rahang sebelah kanan namjoon

bugh

"jangan dekati jimin lagi, kau sentuh sedikit saja. ku habiskan kau"

.

.

.

.

Jimin memutuskan pulang lebih awal, diperjalanan pulang  jimin hanya menangis, matanya semakin membengkak, hidungnya memerah, saat sampai rumah pun , jimin masih menangis dan mengabaikan eommanya.. 

"aku bukan penggoda,hikss.. apa salahku? hikss kenapa mereka mengataiku jalang?" jimin menutup wajahnya dengan bantal, berharap agar tangisannya tak terdengar oleh eommanya 

.

.

.

.