You Make Me High

1.4K 126 5
                                    

"Mmnghh"
.
.
"Jimin..."
.
.
.
"Ahh... taehh... anhh"
.
.
.
"Jimm"
.
.
.
"Taehhh... yunghhhh"
.
.
.
"Jim, you okay?"
.
.
.
"Emhh"
.
.
.
"JIM WAKE UP! Hey! Kamu kenapa?" Taehyung menepuk-nepuk pipi sahabatnya yang terlihat sedang gelisah. Sejak tadi sahabatnya itu terdengar melenguh sambil memanggil-manggil nama Taehyung. Keringat mengucur dari dahi pemuda mungil itu dengan mata masih tertutup.

"Jiminn bangun Jim. Sadar ayoo," sekali lagi dia menepuk-nepuk pipi tebal itu. Dia sangat khawatir takut sahabatnya itu tiba-tiba sakit.

Bibir plump milik Jimin terbuka sejak tadi, nafasnya tersengal, perlahan dia membuka matanya yang sedari ia tutup.

Pria bersurai coklat emas, dengan raut wajah khawatir adalah sosok yang pertama kali masuk ke dalam indera penglihatannya sesaat setelah matanya terbuka dengan sempurna.

"Jim, you okay right?"

Jimin bertanya - tanya dibenaknya. Kenapa orang ini bertanya seperti itu?

"Tentu saja aku baik tae. Memangnya ada apa?"

Taehyung tersenyum lega mendengar penuturan sahabatnya itu. "Tidak ada. Hanya saja, saat kau tertidur, kau melenguh dan memanggil namaku berkali-kali."

Otak Jimin blank. "T-tidur katanya?" Monolog Jimin dalam hati.

"B-but Tae... are you sure that i was sleeping? B-bukannya tadi... k-kamu..." Jimin tak berani meneruskan kalimatnya. Dia benar-benar malu jika semua itu hanya mimpi Jimin. But it feels so real.

"Tadi? Aku? Aku kenapa? Iya kamu tidur... sambil manggil aku."

"K-kamu t-tadi... ARGHHH! LUPAKAN LUPAKAN!" Jimin langsung berdiri dari sofa menuju kamarnya dengan Taehyung yang masih kebingungan ditempatnya.

"Ishhh! JIMIN BODOH BODOH! tidak tidak. Taehyunglah yang bodoh! Aishhhhhh!" Dia menjambak rambutnya keras. Dia benar-benar malu saat ini. Bisa-bisanya ia mimpi sedang berciuman dengan sahabatnya itu.

"YaTuhan Jimin! Apa yang ada di pikiranmu sihh!" Matanya melirik ke arah jam dinding. Pukul 5:20 sore. Sebentar lagi waktunya makan malam. Jimin masih belum siap ketemu Taehyung.

"Ya mending kalo ciumannya beneran. Lah ini di alam mimpi. Pake acara ngigau lagi. Ishh" Jimin menghentak - hentakan kakinya ke lantai.

Jimin benar-benar tak mengerti. Ciuman Taehyumg di alam mimpi benar-benar terasa nyata. Dia masih dengan jelas mengingat bagaimana tekstur bibir Taehyung yang mendarat di miliknya. Dia masih bisa merasakan, sehebat apa permainan bibir Taehyung tang berhasil membuatnya mabuk.

"Fuck! I want to feel it again..."

*Tok tok tok* "Jim mau makan apa?" Jimin terlonjak kaget. Taehyung ada di depan kamarnya.

"Aku tidak makan Tae," Jimin berdoa semoga Taehyumg langsung mengiyakan permintaannya itu.

"Jim jangan becanda. Kamu kenapa deh. Biasanya juga paling depam kalo urusan makan." Terdengar bunyi gagang pintu yang diputar. Syukurlah tadi Jimin kunci pintunya.

"Jim kamu kenapa sih. Buka pintunya..."

Jimin tak menjawab. "Hello Jiminnn. Aku tau kamu didalem. Buka pintunya atau aku balik ke rumah nenek." Dan yang selanjutnya terjadi adalah pintu kamar itu terbuka lebar.

Taehyung merasa bangga dengan dirinya. Jimin itu penakut. Dia tidak berani sendirian didalam apartemen itu.

Iya melenggang masuk. Dan dilihatnya Jimin yang terduduk di ujung kasur.

ADDICTED [VMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang