Honesty

1.1K 126 8
                                    


"TAE TAE~ JIMINIE PULANGGG~" dengan cerianya dia masuk ke dalam apartemen dengan kedua tangannya menenteng kantong plastik besar isi snack dan soju untuk dihabiskan nanti malam. Hitung-hitung sebagai tanda terimakasih untuk Taehyung karena sudah membantunya tadi bagi.

Keadaan ruang tengahnya lengang. Biasanya, jika tidak kuliah, manusia bongsor itu akan berleha-leha di sofa ruang tengah sambil memasukkan cemilan kedalam mulutnya. Jimin berbisik dalam hati. Kemana pergi makhluk satu itu.

Jimin memutuskan untuk mencari sahabatnya itu ke dapur sambil memanggil-manggil namanya. Tapi disana juga tak ada orang.

"Apa lagi keluar ya? Tapi kok gk ngabarin aku?" Monolog Jimin.

Jimin memasukkan jajanan yang dibawanya tadi kedalam kulkas dan melanjutkan langkahnya.

"OhH?" Kaki Jimin auto berhenti. Dia mendengar suara sayup sayup dari arah kamar sahabatnya. Suara aneh. Seperti lenguhan.

"Tae? Taetae?" Jimin melangkahkan kaki pelan dan hati-hati. Sampai tak meninggalkan suara langkah kaki.

Setibanya di depan pintu kamar Taehyung, badan Jimin membeku seketika. "Sial!" Umpatnya dalam hati.

Dia sudah menemukan sahabatnya dan langsung berlari ke kamarnya dan menutup rapat pintu bercat biru dongker itu.

"Headphone. Headphone ku mana?!" Dia mengobrak abrik tasnya. Setelah menemukan barang yang dicarinya, dia langsung menancapkan benda itu ke handphonenya dan memutar lagu dengan volume tinggi. Persetan dengan telinga Jimin yang mungkin akan rusak, dari pada harus mendengar konser laknat dari kamar sahabatnya itu.

"Bodoh sekali kutu kupret itu. Bagaimana bisa dia bisa seceroboh ituu.oh fuck!" Omelnya.

Otaknya tak mau berhenti memikirkan peristiwa apa yang dilihat kedua bola matanya beberapa menit yang lalu itu.

Kim Taehyung, pemuda mesum itu membawa kekasihnya ke kamarnya dan melakukan hal yang intim. Bagian bodohnya adalah, mereka lupa menutup rapat kamar Taehyung.

FUCK!

Mata sucinya dibuat kotor oleh kelakuan sahabatnya itu. Pas sekali, tadi Jimin melihat adegan kissing yang membuat kekasih Taehyung mendesah kenikmatan.

"AH SIAL SIAL! AWAS AJA KAU KIM!"

Masih dengan headphone nya yang menutup kedua telinganya, Jimin melemparkan dirinya ke atas kasur empuknya dan mulai menutup matanya.

Tanpa perintah, otaknya merangkai bayangan-bayangan yang tak pernah terpikirkan oleh Jimin.

Bagaimana jika, yang ada di posisi Kim Taehyung adalah Jimin. Mengingat kekasih Taehyung yang sangat cantik dan seksi. Bayangan-bayangan liar itu muncul dengan sendirinya. Bayangan, Jimin yang mengecup dan melumat bibir seksi milik kekasih Taehyung. Lenguhan yang keluar dari perempuan itu dengan memanggil namanya meminta perlakuan yang lebih.

"OH FUCK!" Jimin membuka matanya. Dia menepuk-nepuk kedua pipi gembilnya. "Sadar Jim, sadarrr. Gak boleh ngelakuin itu. Ayo sadar!" Dia melemparkan headphonenya itu. Jimin rasa, sejoli itu sudah selesai melakukan kegiatannya.

Jimin mengintip sedikit dari pintunya. Dan benar saja, pintu kamar Taehyung sudah terbuka lebar, dan suara-suara laknat itu sudah hilang. Itu tandanya, dugaan Jimin benar. Jiminpun memutuskan untuk mandi dan mensucikan pikiran dan matanya yang tak sengaja ternoda.

 Jiminpun memutuskan untuk mandi dan mensucikan pikiran dan matanya yang tak sengaja ternoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ADDICTED [VMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang