FOURTEEN empatbelas

42 1 0
                                    

Tok tok tok

"Jiheon" sudah hampir satu jam Taeyong berdiri di depan kamarnya dan Jiheon. Sudah satu jam pula Taeyong terus mengetuk pintu dan menyerukan nama Jiheon, namun tak kunjung dibuka
Bahkan tak ada suara apapun didalam begitu hening namun pintu nya terkunci

Taeyong hanya menghela nafas melihat keadaan rumahnya yang agak berantakan
"Jiheon, aku keluar sebentar beli makanan" pamit Taeyong lalu masih dengan setelan jasnya Taeyong pergi membeli makanan untuk mereka berdua

Ceklek

"Biar Jiheon masak aja" langkah Taeyong langsung terhenti, begitu juga dengan badannya yang otomatis berbalik menghadap Jiheon
"Udh gush beli aja dah, aku tau kamu pasti capek" jawab Taeyong sambil tersenyum manis, kakinya kembali melangkah keluar rumah lalu memasuki mobilnya

"Hiks kenapa sih" Jiheon jatuh terduduk di lantai
Lemah dan kacau, dua kata yang menggambarkan keadaan Jiheon saat ini
Seharian ini Jiheon hanya diam dikamar tanpa minat untuk keluar sekedar makan. Kehilangan Hyunjin sama dengan kehilangan sebagian semangat hidup menurut Jiheon, begitu besar pengaruhnya bagi Jiheon

+

+

+

Suara mesin mobil menghentikan lamunan Jiheon, dengan cepat dia masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membersihkan sisa air matanya
"Jiheon ayo makan dulu" panggil Taeyong dari arah dapur
"Iya sebentar" Jiheon sedikit berlari namun

Bruuuk!!!!
Daakkk!!

"Jiheoon!!" Ty















"Aakkkhhh!!" Jiheon terpeleset hingga jatuh, pandangan Jiheon mulai memburam perlahan menghitam seiring dengan teriakan Taeyong yg memanggil2 namanya

Taeyong menjatuhkan piring juga sendok yang ia genggam lalu dengan cepat mengangkat Jiheon, membawanya ke rumah sakit

"Ha-halo ma, jiheon jatuh tadi. Iya di rs XXX" Taeyong menyimpan kembali ponselnya setelah menghubungi kedua orang tua mereka

'Semoga g kenapa2' batin Taeyong

Langit mulai menggelap. Cahaya dari lampu taman pun mulai dinyalakan
Samar2 Taeyong melihat seseorang berdiri disana, tubuhnya mengingat kan Taeyong dengan seseorang atau








"H-hyunjin" ucap Taeyong lirih
Saking terkejutnya Taeyong sampai jatuh terduduk di bangku taman itu
"Hyung ehe maaf gw bikin kaget, gw cuma mau bilang maaf Jiheon jadi gini karena mikirin gw. Karena gw juga l jadi repot gini maaf ya, gw bakal datang kesini lagi nanti di waktu yang tepat. Bukan sebagai Hyunjin tapi sebagai" ucapan Hyunjin terpotong sebentar

Taeyong terus memandangnya dengan sedikit takut, mencerna kalimat demi kalimat yang diucapkan Hyunjin baik baik. Hyunjin menunduk, menghela nafas lalu sembari tersenyum melanjutkan kalimatnya
"Sebagai buah hati kalian. Kalian, hyung sama Jiheon" Taeyong tercekat, ia bahkan tidak pernah berpikir untuk menyentuh Jiheon lebih dari pelukan

Ia tak pernah berpikir untuk memiliki keturunan bersama Jiheon
"Eh waktunya udah habis gw harus pulang wkwkwk. Ydh jagain Jiheon baik2 hyung, tadi Jiheon gw ajak main bentar makanya lama sadar sorry ehehe. Abis ini langsung balik ya bye" tubuh Hyunjin yang berdiri tegap perlahan memburam lalu menghilang diiringi asap putih dengan kilauan cahaya

Taeyong mengusap sudut matanya yang sedari tadi menggenang air mata
"Kalo memang dengan cara itu kamu bisa jagain Jiheon lagi bisa buat Jiheon senyum lagi. Maka akan hyung usahakan, tunggu hyung bakal jemput kamu Hyunjin" Taeyong tersenyum getir setelah menggumamkan kalimat itu
Lalu kembali ia mengingat bahwa Hyunjin meminta nya segera kembali ke ruang rawat Jiheon
Taeyong berlari dengan tergesa ke ruang rawat Jiheon

"Hosh Jiheon" Taeyong membuka pintu ruang rawat itu dengan semangat namun
Tak ada perubahan Jiheon tetap terbaring disana dengan lemah
Selang oksigen masih melekat dihidung Jiheon
Taeyong lagi2 menghela nafas lalu melangkah masuk
Duduk kursi samping ranjang Jiheon

Ragu2 Taeyong menggenggam tangan Jiheon yang terbebas selang infus kemudian mencium nya penuh kasih sayang
"Ayo bangun, jangan lama2 main sama Hyunjin" Taeyong tersenyum getir
Dadanya yang sesak mampu mendorong cairan bening itu untuk terus meluncur disertai isakan pedihnya
"Bangun hiks maaf maaf" tak ada perubahan keadaan Jiheon masih tetap sama
Begitu juga dengan Taeyong yang tak henti menangis
Mungkin ini adalah titik terlelah Taeyong







----------------------------+++-------------------------------

Sorry telat update
Gw lg sakit ehe
Jan lupa play mulmed, kalo kalian punya yg offline boleh diputer wkwkwk
Sekian

TBC

Agita_Kim

WITH YOU - HWANG HYUNJIN ❤ BAEK JIHEON {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang