Mine - Suho X Jisoo ✅

33

Pagi pun datang, suho tertidur di atad sofa, bukan di ranjang nya

Seseorang menekal bel rumah nya, malas sekali ia berjalan.. ia menyuruh bibi jung membukanya

Bibi menuruti perkataan suho dan membuka pintunya, ia tak mengenal wanita ini

"Apa suho di dalam?" Irene

"Ah ye, anda siapa?" Bibi jung

Tanpa menjawab pertanyaan bibi jung, irene langsung masuk saja ke dalam mantan rumah nya itu

"Wahh rumah ku sudah berubah 100% ya?" Irene

Suho yang mendengar suara yang tidak asing pun membuka matanya, betapa kagetnya dia melihat irene di rumah ini

"Irene!"

"Ya ada apa?" Irene

"Mengapa kau kemari?"

Irene menatao suho, lalu ia mencondongkan kepalanya mendekati suho

"Ku kira pipi mu memar, aku siap mengobatinya" irene

"Ingat lah, aku punya suami irene"

"Biarkan saja, aku tak mencintainya" irene

Suho yang mendengar itu membulatkan matanya, tak terasa jisoo bangun dan berjalan ke dapur mengambil minum

Ia melihat suho dan irene

"Suho? Mengapa irene disini?" Jisoo

"Kau sudah sembuh?"

"Tidak ada, aku hanya melihat rumah lama ku, ternyata berubah 100%" irene

"Kau yakin hanya itu?" Jisoo

"Tentu saja, dan ya.. aku kemari untuk mengobati suami mu" ucap irene lewat di depan suho dan menggoresi dada suho dengan jarinya, alias menggodanya

Lalu irene duduk di sofa dimana suho tidur tadi, jisoo yang melihat itu membulatkan matanya

Tak lama mereka mendengar jihyo menangis, tentu saja jisoo tidak mau ke kamar jihyo, jika jisoo yang pergi, suho dan irene akan berdua saja

Untung nya suho mengerti dan pergi ke kamar jihyo, menenangkan jihyo dan membawanya ke bawah

Jihyo mulai mengantuk lagi, mengalungkan tangannya pada leher suho dan menumpu kepalanya pada bahu suho

"Manis sekali bapak dan anak ini" ucap irene

"Sudah selesai memerhatikan suami dan anak orang? Sekarang pulang lah" jisoo

"Jahat sekali, mengapa kau mengusirku? Niat ku kan silaturahmi dengan abg ipar ku" irene

"Silaturahmi?" Jisoo

"Abg ipar mu? Ogah sekali, aku tak menganggap suami mu adik ku"

"Yahh,, terserah kau saja, tentu saja aku akan menganggap kau sebagai abang iparku" irene

Irene berdiri lalu mengelilingi suho, suho hanya diam, dia tidak bisa melihat kearah irene, bisa2 jihyo pusing nanti

Lalu irene melihat jihyo yang sedang tertidur pulas, ia mengelus jihyo, mencubit pipinya gemas

Jihyo yang merasa badannya di sentuh pun bangun, yahh seperti biasa,, jika orang yang tak ia kenal menyentuhnya, ia akan menangis

"Kau menganggu anak ku yang tidur, pulang lah" usir suho

Suho kembali menenangkan jihyo, ia pergi ke dapur dan duduk di meja makan, siapa sangka irene mengikutinya

"Mengapa kau mengikutiku?"

"Aku ingin melihat, bagaimana kau menenangkan jihyo,, bagaimana jika aku punya anak nanti? Aku bisa belajar dari mu kan?" Irene

Jisoo yang melihat itu hanya pasrah saja, ia lelah, badannya lemah.. tapi jika ia melihat sesuatu yang tidak senonoh, ia akan langsung maju, kini ia memperhatikan suami nya dan irene

Bisa ia prediksi bahwa suaminya tak suka pada irene, dari cara menatapnya dan cara memperlakukan irene

"Kau bisa belajar dengan oranglain"

"Bukankah kalau orang yg lebih dekat itu tidak akan canggung?" Irene

"Kalau begitu kau bisa belajar dari jisoo" ucap suho lalu pergi menuju kamar jihyo, ia ingin membaringkan jihyo

Jisoo yang melihat irene selalu mengikuti suho, meneriaki irene

"Yak yak! Mau kemana kau!!" Jisoo

Jihyo yang merasa terganggu kembali menangis, oh yatuhan.. suho sudah lelah menenangkannya

"Upss, mian" ucap jisoo

"Wah jisoo, kau ibu yang buruk" irene

"Apa kau bilang?!" Suara jisoo kembali terdengar

"Bibi jung, tolong urusi mereka berdua, aku akan menidurkan jihyo dulu"

"Baik tuan" bibi jung

"Kau ibu yang buruk" irene

"Apa kau pernah merasakan jadi ibu?"

"Aku akan merasakannya nanti" irene

"Kau jauh lebih buruk dari diri ku, anak yang kau kandung saja kau gugurkan, dimana rasa keibuanmu?" Jisoo, seketika irene terdiam

Suho yang mendengar istrinya berkata seperti itu kaget.. ia langsung menelpon satpam rumah nya agar membawa irene pergi, lalu suho keluar kamar

"Jisoo! Masuklah"

Jisoo yang masih dengan amarahnya pun pergi ke kamar mereka

Tbc