Aku mengikutinya dari belakang, kami menghabiskan sisa malam. Sudah lama tidak bertemu. Malam minggu ini dia datang ke rumah dan mengajak nonton film. Ku iyakan dengan cepat, apapun filmnya aku rela. Asal menghabiskan waktu bersamanya.
Dia memilih film horor, sepanjang film aku menegang. Ingin pegang tangannya malu, ingin bersandar canggung. Ingin peluk? Belum muhrim. Akhirnya ku bersedekap diri, menahan rasa ketakutan.
"Aku parkirnya di ujung deh kayanya," kata dia seraya menoleh ke belakang menatapku.
Aku menggeleng, berjalan lebih cepat mengimbanginya. "Nggak apa kok."
"Yakin?" tanyanya ulang, "Gelap loh."
"Terang kok, kan ada kamu di sini." Aku menahan senyum, malu-malu melanjutkan. "Sumber cahaya ku."
Iyaa.... Iyaa.... Iya.... Asal eneng seneng mah abang rela digombalin alay juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.