03

23 3 3
                                    

Pagi ini adalah minggu kedua Nata bersekolah di SMA Cakrawala. Gadis berambut hitam dengan kepangan three strands plait itu berjalan menyusuri koridor dengan lamat-lamat sembari menikmati lingkungan sekitar. Oh ya dan sesuai keinginan Nata ia pulang pergi dengan busway ataupun kendaraan umum lainnya.

Tak terasa baru seminggu kemarin dia sudah cukup mengenal teman sekelasnya, baginya perkembanganya ini cukup bagus. Karna awalnya ia pikir akan berjalan dengan sulit untuk pertama kalinya dia menjadi siswi pindahan, tapi duagaan nya salah.

Semua berjalan baik-baik saja selama seminggu ini. Bagi Nata, mungkin masa SMA-nya akan lebih berwarna di sekolah barunya yang sekarang, tambah lagi sekarang ia tinggal di rumah nenek nya yang selalu ramai dengan suara riang lala keponakan-nya. Karna kalau di rumah nya selalu saja terasa hampa.

"Nataa.." panggil seorang dari arah belakang dan gadis pemilik nama lengkap Anata virly brantara pun menengok merasa dirinya terpanggil.

"Pagi" sapa cewe itu.

"Pagi juga Iren" balas nya dengan senyum.

"Ke kelas bareng ya" ajak Iren yang lalu di angguki oleh Nata.

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas 11 IPS-2.

Sesampai mereka di kelas keadaan masih tergolong cukup sepi hanya beberapa murid yang sudah tiba di kelas dini hari.

"Eh ta, pr biologi kemarin yang sepuluh soal lo udah belom?" tanya iren pada Nata yang baru meletakan tas ranselnya.

"Udah emangnya kenapa?" tanya-nya balik.

"Liat dong gua ada satu nomer yang belum di isi hehe, boleh ya please"

Nata pun hanya mengangguk pasrah dan mengeluarkan buku biologi dari dalam tasnya.

"Nih" ucap Nata seraya memberikan buku biologinya.

"Tapi jawabannya belum pasti bener loh ya" Tambahnya.

"Makasih Nata-kuuu" balas Iren dengan Nada di lembut-lembutkan, yang lalu hanya di balas Nata dengan anggukan dan dehaman.

Sembari menunggu temannya menuntaskan pr biologinya, Nata menyibukan diri dengan bermain ponsel. Nata membuka aplikasi youtube, dan lalu mengetikan sesuatu di pencarian. Yap dirinya kini tengah mengunduh vidio tayo yang semalam belum sempat ia download.

Sangking fokusnya Nata tak sadar bahwa Iren sudah tuntas perihal pr-nya. Iren yang dengan keponya mendekatkan diri ke arah Nata untuk menetahui apa yang kini sedang Nata lakukan. Iren pun mendelik heran ternyata temannya yang satu ini tak pandang umur ya masih suka saja dengan kartun.

"Ta lu ngapain download vidio Tayo sebanyak itu". Tanya Iren dengan rasa penasarannya.

"Oh ini tu gue download buat keponakan gue, dia itu suka banget sama Tayo" Jawab Nata apa adanya.

"Oalah" ucap Iren diikuti anggukan paham.

"Tapi yakin tu vidio sebanyak bakal di tonton sama keponakan lo? kan gak bagus anak kecil terlalu sering di kasih main gadget" dumel Iren.

"Ini cuma buat stock vidio gue aja kok biar ponakan gue tinggal nonton offline, eh tapi kadang gue juga sih yang nonton abis seru hehe" cengir Nata yang hanya di balas tatapan malas dari Iren.

"Ya ya ya, terserah lo deh"

"Oh ya ni buku lo, makasih ya hehe" kini Iren yang gantian cengengesan. Nata pun hanya megangguki sambil fokus terpaku pada ponselnya.

"Hari gini masih jaman nyalin tugas" sambung Gilang seperti tiang listrik.

"Apa lo, nyindir gue ha? kalo mau nyindir tu sini depan gue jangan pura-pura ngalihin pandangan" kesalnya pada Gilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

stertorousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang