"Wow, cewek! Jarang-jarang loh lihat kamu dandan. Mau pergi kencan ya?"
Aku menoleh ke arah Rosie setelah aku selesai memakai lipstik, dimana aku bisa melihat dia tersenyum menggodaku. Aku heran, apakah melihatku memakai make up lebih menarik daripada drama Korea yang sedang dia tonton. Rosie ini adalah teman sekelas sekaligus roommate aku.
"Ya enggak lah! Gak mungkin dong aku pergi kencan dengan baju seperti ini", balasku dengan tawa geli. Ya siapa juga yang pergi kencan dengan hoodie hitam polosan, celana jeans dan sneakers putih? Oke, mungkin beberapa orang ada
"Sebenarnya, aku mau pergi ke konser", jelasku, tanpa mampu menyembunyikan kegirangan yang muncul keluar.
Rosie hanya menjawab dengan "Oh". Mungkin jawabanku bukan seperti yang dia harapkan.
"Ya udah, selamat bersenang-senang", dan diapun kembali ke laptopnya, melanjutkan menonton drama Korea yang sempat terhenti. Ya baguslah, karena aku sudah tak punya banyak waktu. Jam di handphone ku telah menunjukkan angka 17.30. Aku kemudian segera mengambil tasku sembari mengecek untuk yang kesekian kalinya kalau aku tidak lupa membawa tiket konsernya.
Dengan langkah ringan, aku berjalan menuju stasiun MRT. Ketika aku mengatakan "langkah ringan", maksud yang lebih tepat adalah "melompat-lompat", karena aku bisa merasakan pandangan aneh dari orang-orang. Mau bagaimana lagi, aku sudah terlalu tak sabar.
Di dalam MRT, aku melihat lagi tiket konser sembari tersenyum. Di atas tiket tertulis:
"TwoSet Violin x TCSO Live in Taipei"
Date: 2019/02/26
Venue: National Concert Hall
Time: 19.30
Yap, hari ini aku berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung pertunjukkan musik dari TwoSet Violin, Youtuber favoritku. Aku yakin banyak dari kalian yang tahu atau pernah dengar tentang mereka. Kalau belum... sayang sekali~~
Jadi, TwoSet Violin adalah channel YouTube yang didirikan pada September 2013 oleh duo violinist asal Australia, Brett Yang dan Eddy Chen (seperti bisa dilihat di nama channel mereka). Mereka berbagi kecintaan mereka terhadap musik klasik melalui konten-konten mereka yang menghibur, namun mengandung edukasi terhadap musik klasik. Silahkan cek saja channel mereka kalau ingin tahu lebih lanjut. Kalau saya jelaskan disini sama saja seperti menulis esai.
Wah kok malah jadi promosi ya?
Oke, kembali ke cerita. Jadi, sebelum ke lokasi acara, aku memastikan dulu kalau perutku sudah terisi penuh, karena aku tidak ingin menonton mereka dengan perut kelaparan. Itulah sebabnya kenapa aku pergi lebih awal. Aku mampir dulu ke restoran terdekat dari venue. Bahkan saat makan pun, aku juga melihat-lihat video lama mereka. Hitung-hitung buat pemanasan dong ya~
Makan malamku selesai dan aku langsung menuju ke National Concert Hall. Semakin aku dekat ke lokasi, semakin meluap-luap perasaanku. Benar-benar campur aduk rasanya.
Dari kejauhan, aku akhirnya bisa melihat gedung National Concert Hall. Bangunannya nampak begitu terang dan bersinar. Bagaikan laron yang terpikat oleh sinar lampu, begitulah aku terbawa begitu saja mendekati gedung tersebut.
Sekilas info, jadi gedung National Concert Hall ini terletak di area Chiang Kai Shek Memorial Hall. Chiang Kai Shek Memorial sendiri adalah sebuah monumen nasional yang didirikan untuk mengenang Generalissimo Chiang Kai-Shek, presiden Taiwan terdahulu, sekaligus menjadi lokasi wisata yang ternama. Monumen ini sendiri dikelilingi oleh taman, dan diapit oleh gedung National Theatre Hall dan National Concert Hall yang letaknya berhadapan.
YOU ARE READING
(NOT) Just a Dream (Indonesian ver.)
General FictionKetika bertemu TwoSet bukanlah sekedar mimpi, apalagi jika mereka berdiri tepat di depanmu!