SEPULANG interview kerja yang berakhir seperti bom yang menghancurkan kota Nagasaki dan Hiroshima itu, membuat Kanaya tak nyenyak tidur semalaman. Ia merutuki kebodohannya dengan meninju bantalnya habis-habisan. Dirinya langsung menghubungi Raihan, sahabat karibnya yang sekaligus kakak Gabby, untuk menemuinya di Kantin Pusat kampus, untuk menceritakan segala rentetan kejadian yang dialaminya kemarin.
Kini, perempuan itu sedang menyeruput teh dinginnya sambil menunggu Raihan datang.
Dua minggu yang lalu, Kanaya curhat kepada Raihan bahwa dirinya sangat butuh pekerjaan. Sebelumnya, Raihan sudah menawari perempuan itu untuk bekerja di tempatnya, Di sebuah bar kecil dekat dengan tempat wisata Farm House Susu Lembang. Tapi, Kanaya menolak. Bukannya tak ingin, hanya saja Kanaya sudah merasakan bagaimana rasanya bekerja di sebuah bar. Banyak cowok-cowok ganjen yang menggodanya, bahkan ia kerap kali mendapat perlakuan yang tak senonoh. Meski Raihan berjanji akan melindunginya, Kanaya tetap saja enggan.
Trauma. Mengingat pengalaman kelam yang seketika muncul dari kotak pandora di otaknya, Kanaya tidak ingin lagi bekerja di tempat semacam itu. Maka dari itu, ketika Gabby, adik Raihan yang kebetulan bersama Raihan saat itu karena libur kerja, menawari Kanaya untuk bekerja di Coffee Shop tempatnya bekerja, kebetulan ada lowongan waitress yang kosong. Tentu saja, Kanaya tertarik, karena memang dia butuh pekerjaan secepatnya dan tanpa berpikir panjang langsung menyetujui ajakan Gabby.
"Heh, Minnie. Ngelamun aja lo." Siapa lagi yang memanggil Kanaya dengan sebutan Minnie selain Raihan.
Pria itu langsung mengambil duduk dihadapannya seraya mencomot cupcakes di atas meja. Meletakkan ransel di bawah kaki, dan menegakkan tubuhnya kembali, fokusnya beralih ke perempuan berambut cokelat yang sedang manyun dihadapannya.
Kanaya yang semula bertopang dagu, terkejut sebentar, menyadari siapa yang datang, lantas kembali ke wajah datar yang sebelumnya."Kenapa lo? Manyun aja kek cocor bebek. Gabby bilang ke gue, lo diterima kerja kan. Lah terus, sedih kenapa lo?"
"Semua gara-gara lo, Han." Balas Kanaya marah.
"Lah, ngapa gue?"
"Yaiya, semuanya gara-gara lo. Semisal lo gak nyarain tempat kerja adek lo ke gue. Gue gak bakal ketemu dia lagi."
"Dia siapa maksud lo? Kok gue jadi merasa bego sekarang."
Kanaya mendengus. "Ish, lo mah. Lo udah tau kan? Tapi pura-pura nggak tau. Dasar kutu item jelek ngeselin!"
"Apa yang gue tau emang?"
"Han," Kanaya menelan ludahnya sekali, "..lo inget Genta yang pernah gue ceritain waktu itu kan?"
Raihan berusaha mengubek curhatan list Kanaya di kepalanya. "Oooh, Genta yang itu, yang minum mocktail dari gelas lo dan nggak sengaja cium lo di acara pesta lima tahun lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love of Mine
ChickLitKehidupan Kanaya yang sebelumnya normal, bebas hambatan, menjadi berliku dan berbatu sejak dipertemukan kembali dengan Genta, pria yang dibencinya sejak lima tahun silam, dan mau tak mau dia harus berhubungan dengan seseorang yang sangat ingin dihin...