Chapter 01

77 3 0
                                    

"Emmmm.. " Lenguh Rafa ketika terbangun dari tidurnya. Ia teringat tentang apa yang terjadi semalam, dan ia sangat menyesalinya, "Kejadian kemarin adalah kejadian buruk bagiku. Tetapi bukan berarti aku harus kabur, pergi meninggalkannya. Mungkin memang menyakitkan bila diingat, tetapi ingin mencoba sampai kapanpun aku tidak mungkin bisa untuk kembali."

•••

Rafa memasuki Caffe tempat dia kerja. Pulang dari kampus Rafa memang biasanya selalu bekerja paruh waktu di Caffe Saia. Ia memang mendapatkan beasiswa dari kampusnya tapi bukan berarti Rafa hanya duduk diam dan belajar setiap hari. Ia sengaja bekerja supaya tidak bosan di rumahnya Rafa juga tidak ingin merepotkan kakaknya. Lagi pula sejak kecil ia sudah di ajari untuk hidup mandiri supaya tidak menyusahkan kakak tercintanya.

"Eh Rafa udah dateng," sapa Kei.

"Iya nih Bang," Balas Rafa.

"Ganti baju cepet Raf lagi rame nih."

"Sip Bang."

Rafa bergegas menuju ruang ganti. Setelah berganti baju ia melayani banyak pelanggan. Caffe hari ini sedang ramai-ramainya. Pengunjung Caffe ini kebanyakan remaja sepertinya. Caffe Saia termasuk Caffe kekinian di kalangan remaja jaman sekarang.

"Rafa," Panggil Nayla.

Merasa namanya terpanggil ia pun menoleh. Melihat Nayla sekarang membuatnya mengingat pertanyaan Nayla kemarin. Sebenarnya ia sedang tidak ingin bertemu Nayla untuk saat ini, ia tidak mau Nayla kembali membahas pertanyaan yang Nayla ajukan kemarin.

Rafa tersenyum. "Eh Nay kenapa?"

"Kemarin kamu kemana Raf? Padahal aku menunggumu tapi kamu gak masuk ke studio," Jawab Nayla dengan nada kecewa.

"Sorry Nay kemarin aku ada urusan," ucap Rafa dengan nada penyesalan.

"Mau pesan apa Nay? Aku teraktir deh buat permintaan maaf aku ninggalin kamu kemarin."

"Oke deh." Serunya "Cappucino aja, tapi bener ya ditraktir kamu Raf! " tambahnya.

"Iya tenang aja Nay! " Balasnya.

"Habis ini mau kemana Nay? " Tanya Rafa sebari membuatkan secangkir Cappucino untuk Nayla.

"Ohh, ga ada. Tujuan ku kesini aja Cuma mau nanya soal semalam ke kamu, jadi abis ini mau kemana dan ngapain pun aku gatau!" Jelas Nayla.

"Oh begitu," Singkat Rafa, "Inih selamat menikmati minumannya!" Tambahnya.

"Oke terima kasih Rafael!" Seru Nayla memasang wajah sumringah nya.

Terlihat Rafa menikmati pekerjaan nya dalam melayani para pelanggan yang datang, tidak sekalipun ia mengeluh, padahal hampir semua karyawan di Caffe tersebut mengeluh karna tempat ini selalu ramai oleh pengunjung.
Namun Rafa selalu teringat kata-kata yang diberikan oleh kakaknya,

"Kita udah ga punya orang tua, jangan pernah ngebebanin orang lain, apapun beban yang kita terima, kita hanya perlu bersyukur. Karena ini semua pemberian Tuhan!"

Itulah mengapa Ia sangat menikmati pekerjaannya. Walaupun terkadang ia suka berteriak di tempat sepi, namun tujuannya adalah menghempas kan beban itu sendiri.

"Rafa!" Panggil Kei.

"I-iya bangg, ada apa?" jawabnya.

"Kamu boleh pulang sekarang!" Ucap Atasan nya itu, "Oh iya, bawa ini untuk di rumah, lumayan buat makan malam!" Tambah Kei.

"Terimakasih bang!" Rafa kegirangan, lalu atasan nya itu pun pergi sembari melambaikan tangannya.

Rafa membalikan tubuhnya lalu mengucapkan "Nayla ayo pulang!" dengan keras ia mengucapkan itu, hingga Nayla sangat terkejut. Semua pelanggan sudah pulang, dan hanya tersisa Nayla dan para pelayan Caffe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang