Munchausen Syndrome

1. Bad Girl

[!!] Budayakan Vote dulu sebelum baca 🌟

-

Happy Reading 🌹

-

-

"Huff! Huff!" seorang gadis duduk menelungkup di meja kafetaria sendirian, bibir cantiknya terus meniup-niup rambutnya yang menjuntai menutupi wajahnya. Hidupnya terasa sungguh sangat membosankan, namun bagi semua orang yang melihat tabiatnya sekarang menandakan gadis itu sedang jinak

Seo Joohyun, gadis berusia 22 tahun yang mengalami gangguan kejiwaan yang biasa disebut Munchausen Syndrome, istilah untuk gangguan kejiwaan dimana orang menciptakan gejala atau penyakit pada diri mereka sendiri untuk mendapat investigasi, penanganan, perhatian, simpati dan kenyamanan dari tenaga medis.

Istilah singkatnya dirinya sering kali melakukan apapun agar sakit dan mendapatkan pertolongan medis. Istilah yang lebih singkat lagi seringkali dia berpura-pura sakit dan berusaha untuk sakit. itulah yang di ketahuinya dari seorang guru bimbingan konselingnya dulu saat di sekolah menengah atas. Namun tak ada yang mengetahui hal ini kecuali dirinya sendiri.

Dengan melakukan banyak hal gila, seperti tahun lalu meminum tablet pereda rasa sakit tiga tablet setiap harinya dan tidak makan dengan teratur hingga lambungnya terluka. Karena hal itu dia harus mendapatkan pertolongan medis selama sebulan penuh hingga lambungnya sembuh total. Tapi karena hal itu, lambungnya kini menjadi sensitif terhadap makanan mengandung asam, kafein, dan alkohol.

Seminggu lalu dia kembali dirawat juga karena ulahnya sendiri. Belakangan ini dia sering pingsan saat beraktivitas di kampusnya, tanpa ada yang tahu, gadis itu diam-diam mengkonsumsi dua sampai tiga tablet untuk penderita diabetes. Tablet itu menurunkan gula darahnya hingga dokter memvonisnya menderita hipoglikemia, dokter menyimpulkan dia bisa menderita hipoglikemia karena terlalu banyak beraktivitas dan kurang mengkonsumsi protein dan karbohidrat yang cukup.

Hanya kedua sahabatnya yang mengetahui dirinya melakukan hal konyol ini, alasannya cukup klise. Gadis nakal itu butuh liburan karena penat dengan perkuliahan, tapi sahabatnya tak mengetahui bahwa perbuatannya itu termasuk dalam kategori gejala gangguan kejiwaan. Mereka hanya berpendapat bahwa Seohyun melakukannya karena dia memang sangat nakal dan butuh perhatian ekstra dari sang kakek, namun Seohyun merasa tidak ada yang salah dengan dirinya. Semua ini adalah kesenangan baginya, tak ada yang boleh dan tidak ada yang bisa menghentikannya.

Seohyun sangat menyukai rumah sakit dan aromanya yang menenangkan. Gadis nakal itu suka dirawat, diperhatikan dan di khawatirkan oleh banyak orang. Seakan mendapatkan sebuah reward setiap tahunnya. Namun, rahasianya terungkap setelah dokter sok pintar itu mengambil alih menanganinya sebagai dokter pengganti sementara. Seohyun menyimpan dendam teramat dalam dengan dokter itu, karena 'dokter setan' sialan itu merusak rencana libur panjangnya.

"Hei nona pelamun!" Sentak Yoona menepuk bahu sahabatnya itu, tak ada respon apapun, Seohyun hanya terus mendenguskan nafasnya kasar, meniup-niup helaian rambut yang menutupi wajahnya.

"Wae uri Hyunie?" tanya Yoona menarik bahu Seohyun menghadap ke arahnya.

"Mulai hari ini aku harus mengikuti psikoterapi, padahal aku tidak sakit jiwa. Aku butuh dokter dan perawatan rumah sakit, tubuhku lemah..." Ucap Seohyun mengiba mencari pembelaan dari sahabat terbaiknya sejak kecil, tanpa Seohyun sadari, sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi, sahabatnya itu telah mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan yang lumayan serius.

"Tidak salah jika kau mencobanya, siapa tahu keinginanmu untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit akan sedikit demi sedikit berkurang dan kau akan merasa selalu sehat. Makin kesini biaya rumah sakit semakin mahal, Seohyun-ah lebih baik kau pergi liburan ke berbagai negara setiap liburan Natal dan musim panas..." ucap Yoona mencoba menyemangati sahabat karibnya itu.