Prolog

60 10 22
                                    

Senyuman & Harapan
GAC-TheOvertunes

~Hidup itu harus dinikmati sebelum waktu kita habis didunia ini.~


"Kamu baik-baik disini ya sayang, jangan lupa minum obatnya, makan yang teratur, jangan lupa istirahat dan ini demi kesembuhan kamu. Inget yah sama janji kamu, kalau kamu harus semangat buat sembuh."


"Iya bundaku yang buawel.. Aku bakal sembuh kok, asal berdoa dan usaha pasti tuhan mau bantu nata."


Gadis itu melambaikan tangannya ke arah mobil yang sudah keluar dari halaman villanya.


"Non waktunya minum obat dan istirahat." Panggil seorang wanita yang belum begitu tua, Nata hanya mengangguk lalu bergandeng tangan dengan Bi Maya namanya.


"Nanti pak surya tolong antarkan aku ke danau yak bi.. sebentar aja." Mohon Nata kepada Bi Maya yang hanya ditanggapi gelengan.


"Iya.. tapi jangan lama-lama ya non, kan harus banyak istirahat kata nyonya tadi."


"Asyik, siap bu kapten.." Gadis itu memberi hormat, seperti prajurit dan dibalas oleh ketawa kecil Bi Maya.


Anata Ranjani namanya. Gadis yang sering dipanggil Nata. Berambut pendek sebahu dan berponi itu menatap jumlah obat yang ia sudah sering minum.


Aku pasti sembuh tuhan..


Anata memakan semua obatnya, meminum habis segelas air putih sampai tak tersisa dan buru-buru mengambil jaket untuk pergi ke danau sekitar villa milik keluarganya.


"Non pelan pelan..."Teriak Bi Maya.


"Aku pergi dulu bi, paman cepat antar aku ke danau !" panggil Nata kepada seorang laki laki berumur 40 tahun itu,  yang sedang membersihkan taman.


"Loh non.. enggak tidur siang sampean?"


"Ahh.. nanti aja aku mau ke danau, S E K A R A N G ." kalau Nata sudah berucap begitu berarti Pak Surya sudah tidak bisa menolak.


Laki-laki itu mencuci tangan yang kotor oleh tanah, lalu buru-buru mengambil kunci motor.


"Ayo non..."


Tanpa ba-bi-bu lagi Anata menaiki kursi penumpang dan memegang jaket Pak Surya.


Perjalanan ke danau cukup 15 menit menggunakan motor. Anata langsung turun dan memerintah Pak Surya untuk menjemputnya, kalau ia mengirim pesan dan Pak Surya pun hanya menurut lalu pergi meninggalkan Anata.


"Hem.. udaranya masih seger banget disini, owh iya apa kabar ikan-ikan ku ya," Anata berlari kesalah satu pohon, yang terdapat rumah pohon khusus dibuat oleh ayahnya untuk Anata.


Anata menaiki tangga demi tangga, mengambil plastik hitam berisi makanan ikan yang masih sempat dia simpan.


Saat anata mengeluarkan makanan ikan dari plastik, tanpa berpikir panjang Anata melempar ke danau lalu ikan mas berwarna warni muncul untuk melahap makanan yang ia lempar.


"Ahhh... kalian makin besar ya ikan-ikan ku," ucapnya sembari melempar beberapa makanan ikan lagi.


Anata duduk dipinggiran danau sendirian, sesekali melempar krikil ke danau.


"Tuhan... kenapa aku harus sakit ? Kenapa aku harus terus-terusan minum obat pahit dan cairan itu harus masuk kedalam tubuh kecilku ini ?"


"Aku mau sembuh tuhan.. aku mau seperti anak yang lain, yang sekolah di tempat biasa bukan dirumah, aku kesepian tuhan.."


"Dan lagi... bunda jadi posesif sama aku, terlalu menjagaku meskipun aku tau kalau aku memang harus dijaga."


Anata menyeka air matanya yang sudah terlanjur turun,  mata coklatnya yang cantik itu menatap lesu ke arah danau.


Sesekali dia pun tertawa hambar dengan nasib hidupnya itu. Tak seberuntung kakaknya mungkin, yang bisa melakukan hak yang ia inginkan atau sekedar jalan-jalan tanpa harus takut dengan kondisi tubuhnya.

"Akhhh aku jadi cengeng..."


Brukkkk....




SUARA APAKAH ITU?

APAKAH ANATA AKAN BERTEMU SESEORANG YANG MISTERIUS?
HEMMMM APAKA KALIAN PENASARAN, SEMOGA IYA SIH..

Hai guys.. ini karyaku yang kedua..

Tolong support tulisanku yak dengan membaca dan kasih kritik saran karena itu akan membuat aku banyak ide terus tulisanku makin baik lagi..
Terimakasih

90 HARI BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang