Reina. Ya! Gadis yang menyelamatkanku dari kematian ditengah heningnya malam dan dinginnya musim dingin adalah teman sekelasku. Orangnya cantik, ramah, sosialita, dan perhatian. Dia anak orang kaya. Tapi aku benci kepadanya. Dia menolak perasaanku kepadanya, walau dengan halus. Aku menganggap dia sombong, setiap hari dia memamerkan kekayaannya dengan diantar limosin ketika masuk dan pulang sekolah. Aku menganggap dia hanya mau bergaul dengan orang kaya, dan tidak mau bergaul dengan sampah seperti kami. Dan aku baru sadar bahwa itu hanya opini dan khayalanku. Bukan realitanya.
"Dia itu tidak seperti yang kau pikirkan!" Tegas Dina kepadaku saat kami berdebat mengenai dirinya. Awalnya dia memarahiku karena aku terlihat tak begitu perduli dengan kematiannya, disaat semua orang bersedih dan berbela sungkawa atas kematiannya.
"Sebenarnya dia itu baik pada semua orang. Buktinya aku akrab dengannya."
"Tapi kalian sama-sama wanita!" Sentakku kepadanya.
"Siapa bilang!? Akira bersahabat baik dengannya. Siapa lebih miskin? Akira atau kamu? Siapa lebih bengal? Akira atau kamu? Bukankah kamu cuma tangan kanannya Akira? Tapi lihat bagaimana kesedihan Akira ketika mendengar dia tewas mengenaskan? Bagaimana sedihnya dia ketika mengetahui jasadnya tidak pernah ditemukan? Bagaimana marahnya dia saat melihat tragedi biadab itu melalui video? Bahkan dia bersumpah akan membunuh dan menjadikan mayat para pembunuh Reina sebagai santapan kucing jalanan. Dan kau tega mengatakan Reina wanita jalang yang sombong dan sok kaya padahal dia mencintaimu?" Bentak Dina. Aku terperangah mendengar kata-kata terakhirnya.
"Apa yang kau katakan tadi?" Tanyaku menyelidik.
"Dia pernah bilang kalau sebenarnya dia mencintaimu. bahkan dia mencintaimu sejak pandangan pertama. Makanya dia selalu mengirimkan bekal kepadamu melalui Akira. Dan berpesan agar kau jangan sampai tahu kalau dia mengirim bekal padamu, karena dia malu sama kamu kalau sampai kamu tahu dia yang mengirim bekal kepadamu selama ini."
"Ah, penipu." Ejekku.
"ha... kau mengatakanku penipu? terserah sih. kalau cuma mau bukti nih gua punya banyak." balas Dina ketus. dalam sekejap hp ku notif berkali-kali. dia mengirimkan screenshot chat antara dia dengan reina yang membahas tentang diriku. total 50 foto yang dikirimkannya.
"tuh dah gua kirim semua! nih bonus. pahamin aja sendiri tulisannya. lo pasti kenal. gua balik dulu ya." tukas dina sembari menyerahkan secarik kertas putih. diapun bergegas meninggalkanku menyusuri lorong sekolah.
☆REINA
♡
KOISUKE☆
forever.
but i dont know how to
tell with himItulah yang tertera pada kertas putih yang berasal dari buku pelajarannya. aku kenal buku itu dan kenal sekali dengan gaya tulisnya. dan aku tidak pernah menduga kalau ternyata dia mencintaiku lebih dahulu daripada aku mencintainya? gontai langkahku meninggalkan sekolah.
"jadi, aku telah membunuh orang yang kucintai dan mencintaiku hanya demi sejumlah uang?" gumamku.
padahal aku selalu bermimpi tentang pembunuhan itu selama 5 hari berturut - turut pasca insiden tersebut dan selalu ku anggap sebagai mimpi indah. aku dibayar sangat mahal untuk merampok dan membunuhnya bersama sekelompok bandit dan beberapa kawanku di sekolah tanpa mengerti apa tujuannya. dan aku menyanggupinya karena aku sangat benci dengan sikap bijaknya. berkali-kali ia meleraiku di sekolah karena aku memukuli murid lainnya, membuat kebencianku meningkat kepadanya. bahkan kuhasut kawan-kawan satu geng ku agar turut membencinya. namun 5 bulan lebih setelah kejadian itu aku merasa hidupku hampa, sampai Dina memberitahukan perkara itu padaku 3 bulan yang lalu. setelah itu aku melupakan segala kejadian itu sampai akhirnya aku menjumpai sosok itu lagi. hari ini. tepat setahun setelah hari kematiannya. dalam keadaan diriku terbujur kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece Of Regret
Mystery / ThrillerKeisuke bangkit dari komanya pasca kecelakaan dan mendapati sosok seorang gadis yang telah mati 1 tahun yang lalu berdiri disampingnya.