3. KITE

251 37 21
                                    

"Kau seperti layangan putus. Melayang tanpa makna, terbang tanpa arah. Aku berlari mengejarmu, walau aku tahu kau mungkin sudah mustahil untuk digapai. Namun suatu hari aku berharap, kau akan terbang kembali padaku, entah bagaimana caranya."

- Min Yoongi -

Pagi hari di musim dingin ini terasa sangat cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari di musim dingin ini terasa sangat cerah. Matahari bersinar terang, dan awan-awan berarak perlahan ke arah tenggara. Jika biasanya aku memulai hariku dengan perasaan yang biasa saja bahkan terkesan suram, sekarang rasanya berbeda. Rasa semangat dengan anehnya menyelimutiku saat aku keluar dari flat milikku. Salju terlihat lebih bersinar dan terang oleh sinar matahari.

Aku tidak tahu mengapa. Rasanya hari ini sedikit lebih hangat dari hari-hari sebelumnya.

Berjalan ke kantor, dan sesampainya di sana, aku langsung masuk ke ruang atasanku. Membicarakan kontrak kerjaku, yang ingin kukurangi jam kerjanya demi bekerja dengan Yoongi. Pria bermarga Lee itu marah-marah karena pegawai magang sepertiku bertindak seenaknya seperti itu. Setelah berbicara dan marah-marah cukup lama, akhirnya ia menyetujui apa yang aku inginkan. Aku tahu peluangku untuk bekerja di sini mungkin tidak akan lama lagi, namun aku sudah siap menanggung resikonya jika benar terjadi.

"Kau mengundurkan diri dari sini?" tanya Kyungsoo ketika aku kembali mendudukkan diriku di kubikel kerjaku. Suara marah-marah pria tua Lee itu pasti terdengar sampai keluar.
"Aku masih bekerja di sini, hanya saja aku mengurangi jam kerjaku di sini," jawabku.

"Kenapa?" tanyanya lagi.

"Aku ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan selama beberapa bulan."

"Yaa... kau yakin dengan keputusanmu? Kau tahu bukan posisimu sekarang adalah pegawai magang? Kau bisa dipecat nanti!" kata Kyungsoo dengan mata membesar.

"Ya, kau benar. Aku sudah mengantisipasinya jadi kau tidak usah memikirkan hal itu," jawabku.

Pria Do itu menghela nafasnya, "Terserah bagaimana keputusanmu kalau begitu. Aku memperingatimu karena kau rekan kerjaku."

"Eoh, terima kasih perhatiannya."

Kyungsoo lalu pergi kembali ke bilik kerjanya, begitupun aku yang sibuk kembali dengan komputer di hadapanku. Dua jam aku sibuk dengan data-data kantor, sebuah pesan masuk ke handphone milikku.

Like Five Years Ago ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang