9. YOU ARE...

163 28 17
                                    

"Aku memaafkan, tapi bukan berarti aku melupakannya."

- Min Yoongi -

Pesta kembang api berakhir pada pukul sebelas malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta kembang api berakhir pada pukul sebelas malam. Kami akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah Yoongi. Pria itu terlihat senang meskipun sepertinya ia kelelahan.

"Biarkan aku yang bawa mobil," ujarku. Yoongi kemudian menggelengkan kepalanya. "Tidak masalah. Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah."

"Tapi kau terlihat lelah. Besok kau harus ke Jepang. Biarkan aku yang bawa mobilnya," ujarku lagi. Yoongi ingin menolak, tapi aku memaksanya dengan ancaman aku tak mau ikut ke Jepang kalau ia tidak membiarkanku menyetir kali ini. Seperti yang sudah bisa kutebak, Yoongi langsung menyerahkan kunci mobilnya padaku usai aku bicara seperti itu.

"Kau selalu mengancamku untuk mendapatkan apa yang kau mau," gerutu Yoongi sembari masuk ke dalam mobil dengan wajah cemberut. Aku terkekeh pelan melihat bibirnya yang maju ke depan. Bagaimana bisa pria yang lebih tua tujuh tahun dariku itu bisa menggemaskan seperti ini?

"Karena cara seperti itulah yang mempan jika denganmu," jawabku mulai menjalankan mobil, "jika tidak kau akan tetap keras kepala."

"Ya, kau memang berbeda dari orang lain saat memperlakukanku," kata pria itu lagi, "mereka semua akan memperlakukanku dengan baik karena aku seorang idol. Begitu juga dengan Namjoon yang selalu menuruti apa yang kuinginkan karena penyakit yang kualami."

Kami mulai membelah jalan raya yang sudah sedikit sepi. Kuperkirakan kami akan sampai pada pukul dua belas lewat.

"Kau istirahatlah sekarang," ujarku pada Yoongi, "Besok kau harus ke Jepang."

"Kau juga pergi bersamaku," katanya. Aku tahu ia ingin mengelak dari apa yang kusuruh padanya.

"Aku bisa tidur lebih lama nanti. Sekarang yang terpenting adalah kau harus tidur," kataku, "Dan jangan membantah." Yoongi yang terlihat hendak membuka mulutnya lagi kini bungkam.

"Baiklah. Tapi janji padaku kau harus istirahat dengan baik setelah ini." Aku menganggukkan kepalaku dengan fokusku yang masih mengarah ke jalan, sementara Yoongi kini sudah bersandar ke sisi kanan dan tertidur tidak lama kemudian.

***

"Tidak ada yang tertinggal, kan?" tanya Namjoon ketika kami sudah sampai di Bandara Incheon. Setengah jam lagi pesawat kami akan pergi ke Tokyo untuk acara konser yang dilakukan Yoongi. Aku cukup mengantuk karena harus tidur pada pukul satu dini hari karena menyiapkan segala kebutuhan Yoongi sebelumnya, lalu bangun lagi pada pukul empat pagi untuk menyiapkan sarapan dan persiapan Yoongi. Untung saja pria Min itu mudah dibangunkan. Jika tidak, kami tidak akan mungkin sampai tepat waktu sekarang. Beberapa staf lainnya yang menemani Yoongi juga sudah tiba ketika kami sampai.

"Tidak ada," ujarku sembari melihat-lihat lagi isi tas yang kubawa.

"Kau bawa permen stroberi?" tanya Namjoon lagi. Dengan senyum bangga aku mengeluarkan dua kantung permen rasa stroberi dari dalam tasku dan Namjoon mengacungkan dua jempol tangannya sambil balas tersenyum.

Like Five Years Ago ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang