Ekstrakurikuler yang ditawarkan SMA Negeri 2 Bandung cukup membuat siswa-siswinya berlama-lama di sekolah yang didominasi dengan cat warna putih dan abu-abu itu . Meski matahari perlahan bergerak ke arah barat , siswa-siswi masih saja berkeliaran di koridor . Lapangan basket dan futsal justru lebih ramai . Bahkan , setelah waktu sekolah berakhir . Ditemani tiupan angin dari pohon - pohon rindang yang sebagian daunnya menjuntai hampir menyentuh tanah , semangat Cowok cowok pecinta olahraga itu semakin menggebu .
Siang itu, Ravi, si ketua OSIS baru , mengadakan rapat perdana dan mengumpulkan semua pengurus OSIS yang juga baru . Selain untuk rapat ,Ravi juga berniat memperkenalkan semua anggota OSIS yang baru . Karena ,walaupun mereka berada dalam satu sekolah , tetap saja tidak semuanya saling mengenal . Sebagian dari mereka tidak sekelas .
Dari semua yang hadir , seorang cewek berwajah oval dengan alis tebal dan mata yang menyipit bila tertawa , dengan hiasan bando merah berbulu di atas kepala , justru sibuk dengan ponsel . Tingkahnya aneh , sesekali tersenyum sesekali membangunkan bibir , seakan ponsel itu sedang melakukan sebuah pertunjukan yang di pertunjukan khusus untuknya .
Seorang cowok berkulit cokelat nyaris kehitaman dan berambut cepak dengan garis rahang tegas yang duduk seberang si cewek justru beberapa kali menguap , tanda sudah bosan dengan rapat perdana OSIS itu . Matanya memerah menahan kantuk . Ponsel yang di genggamannya berulang kali ia putar di atas meja , sekedar menghalau kantuk yang menyiksanya .
Sampaikah Ravi pada penempatan masing-masing pengurus nya . Ruang rapat OSIS yang di penuhi tumpukan map dan beberapa laptop yang tergeletak sembarang itu menjadi riuh seketika . Ruangan berukuran 5 kali 5 meter yang dilengkapi dengan AC itu pun menjadi pengap . Wajah wajah bosan yang menunggu si ketua OSIS selesai berceloteh pun menjadi segar kembali . Saat saat yang mereka tunggu akhirnya tiba juga . Semua memasang telinga , siap mendengar nama dan tugas masing-masing .Cewek yang yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya berhenti sejenak untuk ikut mendengarkan namanya disebut .
"Seksi publikasi dan dokumentasi diketuai oleh shaka Adi putra . Dua anggotanya adalah dwi putra dissa dan Nina Amalia ." Ravi melirik masing-masing nama yang disebutkan .
Cowok yang tadinya terus menguap , matanya membulat seketika . Arah pandang nya mengikuti Ravi . Ke arah dua orang cewek yang duduk di seberang kursinya . Yang satu berambut pendek dengan lesung pipi yang dalam dan sebuah bingkai putih menghiasi matanya . Satu lagi , cewek yang diam-diam diperhatikan oleh shaka di tengah kantuknya karena terlalu sibuk dengan ponsel yang di genggam .
Shaka tidak mau jika tubuhnya terlalu berkeringat karena masih ada satu mata pelajaran lagi . Shaka tidak mau tubuhnya bau keringat .
Seorang cewek berambut panjang menghampiri shaka . Senyumnya mengembang
"Hai,aku Dwi putri dissa . Panggil saja dissa . Kamu shaka kan? Aku udah punya nomer ponsel kamu dari Ravi . Nanti , aku hubungi untuk bahas program kerja kit" , lalu ia berbalik pergi meninggalkan shaka yg belum sempat mengeluarkan satu kalimat .
"Apa-apaan tuh cewek ? Kan , gue yang koordinat , kenapa jadi dia yang mau hubungin gue untuk bahas program kerja ? Sungut shaka sambil memperhatikan siluet yang menghilang di balik pintu
"Ravi , cewek macam apa yang lo jadiin Anggota gue ?" Tanya shaka pada Ravi yang kembali ke ruang OSIS dengan setumpuk dokumen .
"Siapa? Nina ato dissa ?" Ravi masih sibuk dengan tumpukan mao yang di dominasi warna merah itu ."Dissa," jawab shaka singkat .
Sebelah tangan Ravi merogoh saku celana , mengeluarkan ponsel . "Oh,dissa ! Dia anak kelas sebelah , lo bisa ambil nomer ya disini," ujar Ravi seraya menyerahkan ponsel kepada shaka. " dia udah minta nomer lo dari kemarin . Lo harus sabar bekerja sama bareng dia. Soalnya , dia bawel. Banget ." Ravi memincingkan mata di akhir kalimat .
"Sialan lo !" Shaka melemparkan kotak tisue ke arah Ravi .
*****************
Tunggu ya episode selanjutnya 🤗 🤗. karna authornya lagi mager & banyak tugas hehe 😊✨
KAMU SEDANG MEMBACA
something
Teen Fiction" ketemu dengan pacar itu hanya satu dari banyak cara untuk mencintai . lo belajar deh ama yang LDR-an , mereka bertahan karena saling percaya . kunci suatu hubungan bukan seberapa sering mereka bertemu , tapi seberapa banyak kepercayaan yang mereka...