Eps. 03: Kirana Anastasya

5.3K 278 115
                                    

"Lo? Ngapain lo di sini?"

Kirana menoleh kaget. "Kamu?" Kirana menatap Richard sejenak. "Saya mau ngumpulin tugas yang ketinggalan kemarin."

Richard mengangguk mengerti.

"Kamu sendiri ngapain di sini?"

Richard sedikit menyodorkan tas yang ia bawa sambil melirik Pak Parjo. "Gue di suruh bantu bawa tas Pak Parjo ke sini. Maklum dia udah tua jadi bawa tas sendiri takut encok." jawab Richard dengan berbisik.

Tanpa sadar Kirana terkekeh kecil.

"Chard, kok malah godain cewek sih? Tas saya tolong bawa ke sini dong." ucap Pak Parjo sedikit meledek.

"Iya Pak."

"Kirana, kamu ngapain di sini? Bukannya sebentar lagi kamu ada kelas sama Bu Seli?" tanya Pak Parjo.

Kirana sedikit membungkuk. "Kalo gitu saya permisi." Baru saja Kirana melangkahkan kakinya, Richard menahan tangannya.

"Tungguin gue. Gue juga ada kelas sama Bu Seli. Gue mau bareng." bisik Richard.

"S-saya tunggu di depan." Dengan wajah yang sedikit memerah Kirana bergegas keluar. Sementara Richard terkekeh kecil melihat wajah Kirana.

"Aneh, tapi lucu." Batin Richard.

Dengan terburu-buru Richard meletakkan tas Pak Parjo di meja.

"Makasih ya, Chard. Kamu boleh keluar sekarang."

"Sama-sama, Pak!" Jawaban Richard terdengar semangat dan berbeda dari sebelum bertemu dengan Kirana.

Belum ada empat langkah Richard berjalan, Pak Parjo tiba-tiba menyeletuk dengan nada bicara khasnya.

"Kamu suka sama Kirana ya?"

Sontak Richard menoleh. "Bapak ngaco ah! Mana mungkin saya suka sama dia."

Pak Parjo mengangguk dengan senyum mencurigakannya. "Oke...kalo sampai kamu jadian sama Kirana, kamu harus traktir saya soto mie ya."

"Itu ga mungkin, Pak." ucapnya sambal bergegas keluar.

Mata Richard mencari sosok Kirana. Tidak ada siapa-siapa di sana. Koridor kampus bahkan sepi.

"Lah kemana dia? Kok ilang? Apa di gondol kucing garong?" gumam Richard.

Puk!

Richard tersentak kaget saat ada yang menepuk pundaknya. Refleks ia menoleh ke belakang.

"Kirana?"

Kirana tersenyum tipis. "Maaf saya tadi dari toilet soalnya kebelet pipis." Kirana mengucapkan itu dengan nada bicara dan wajah polosnya yang berhasil membuat Richard terkekeh.

"Gapapa. Ayo ke kelas, sebentar lagi kelasnya di mulai."

Richard dan Kirana menyusuri koridor yang sepi. Seperti suasananya, tidak ada perckapan yang menemani mereka berdua.

Karena Richard merasa tak nyaman dengan rasa canggung di antara mereka, akhirnya Richard memutuskan untuk membuka percakapan.

"Lo gapapa abis di bully Natasya?"

Sambil terus berjalan Kirana menjawab. "Saya gapapa."

"Lo kenapa bisa sampe di bully sih? Lo ada masalah?"

Kirana mengangkat bahunya. "Saya juga ga tau. Saya cuma ga sengaja numpahin es teh di bajunya, terus dia kasih saya hukuman untuk ngerjain tugas dia. Karena saya lupa akhirnya dia marah sama saya. Salah saya juga sih karena lupa." ujar Kirana dengan aksen medoknya.

Kamar Sebelah: DEVIL DOLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang