Kampus sudah hampir sepi, sementara Richard masih sibuk mengelilingi area kampus dari ujung ke ujung. Warna jingga dari senja bahkan memudar diikuti gelapnya malam.
Berkali-kali ia menelpon nomor yang sama, tapi pemilik nomornya tidak mengangkatnya berkali-kali juga. Wajahnya tertekuk cemas.
Ia membuka grup WhatsApp miliknya.
Richard
Guys, ada yang liat Kirana ga?
Dengan secepat kilat Alex langsung menjawab.
Alex
Ngapain lo nyariin Kirana? Emang lo dimana?
Richard
Gue masih di kampus
Alex
WHAT?! LO NGAPAIN MASIH DI KAMPUS?!
Richard
Gue nyariin Kirana. Tadi dia berangkat bareng gue, pulang juga harus bareng
Sonya
Gue tadi ketemu dia
Muka dia babak belur
Kayaknya dia langsung pulang
Mata Richard melotot melihat pesan yang Sonya kirim.
Richard
Ok thx
Sebenarnya ada apa dengan Kirana sampai babak belur? Entahlah. Richard tak sempat menerka-nerka. Kaki miliknya tanpa ragu langsung berlari menghampiri motornya yang terparkir. Ia melajukan motornya menuju rumah Kirana.
Dengan kecepatan yang tinggi Richard sudah sampai di kediaman Kirana. Ia mengetuk pintu dengan kasar.
Tak butuh waktu lama. Aldo, sepupu Kirana membuka pintunya.
"Mas, Kirana ad—"
"Ngapain lo kesini?"
Dengan nada yang tak begitu mengenakan, Aldo memotong ucapan Richard yang belum sempat selesai.
"Sa-saya cari Kirana."
"Kirana udah tidur. Lo mending pulang!"
"Ta-tapi Mas—"
"Mas Aldo! Makanannya sudah siap!"
Sebuah suara menggelegar dari dalam sana. Suara itu jelas milik Kirana. Aldo menoleh ke belakang, "Iya nanti Mas ke sana!" jawabnya.
"Mas, itu suara Kirana? Saya boleh ketemu dia?"
Richard tak menyerah, ia masih berusaha berbagai cara untuk menemui Kirana.
"Mas, saya butuh ketemu Kirana. Tolong ya, Mas..."
Aldo berdecak. "Lo mau ngapain emang? Lo pulang aja sana!"
Aldo terus berusaha menutup pintu, tapi Richard menahannya dengan sekuat tenaga.
"Tapi Mas..."
"Mas!"
Sebuah ide gila muncul di kepalanya. Richard berteriak sekencang mungkin. Mustahil jika Kirana tak mendengar.
"KIRANA! INI GUE RICHARD!"
"KIRANA! GUE MAU KETEMU LO!"
Tak cukup sekali, Richard lagi-lagi berteriak. Kirana yang tengah duduk di meja makan sambil menunggu Aldo pun langsung tersentak kaget. Intuisinya menerka-nerka suara siapa itu. Setelah ingat ia langsung beranjak dan berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamar Sebelah: DEVIL DOLL
رعبSquel "Kamar Sebelah" Pindahnya Moza dari Korea ke Indonesia membuat Sonya dan teman-temannya terkejut. Teman lamanya itu akhirnya kembali berkumpul bersama mereka. Tapi, hal lain terjadi. Sebuah boneka misterius tiba-tiba saja muncul di rumah Moza...