Author pov
Jiyeon terbangun dari dunia mimpinya setelah mendengar suara berisik dari dapur rumahnya, dengan susah payah dia berjalan menuju ruangan keluarga di lantai bawah.
"kau tak bekerja?" tanya Jiyeon saat mendapati yoongi yang tengah berkutat didapur
"bagaimana aku bisa bekerja jika istriku dalam kondisi seperti ini" jawab yoongi kesal tanpa melihat Jiyeon
"yak jangan membesarkan sesuatu, aku tak apa hanya pusing saja" jawab jiyeon ketus
"pusing karena terlalu banyak minum" ucap yoongi meremehkan
"sudah cepat makan lalu istirahatlah dan minum obat pereda pusing" sambung yoongi menyodorkan sup buatannya dan sebungkus obat
Jiyeon tetap diam dan memilih segera menghabiskan makanannya.
"bisa kah kau berhenti bekerja?" tanya yoongi lembut sementara jiyeon hanya menjawab gelengan kepalanya.
"ji aku masih mampu menafkahimu, kau tak perlu bekerja. Sadarkah dirimu kita akhir-akhir ini jarang memiliki waktu berdua" ucap yoongi sedikit meninggikan suaranya
"kau sombong sekali, aku bekerja bukan karena mencari uang saja tapi juga untuk menghilangkan jenuhku dengan mu" ucap jiyeon juga meninggikan suaranya
"apa kau bilang? jenuh?" tanya yoongi emosi
"ya aku jenuh dengan mu, aku jenuh harus sendirian menunggu mu pulang bekerja tanpa melakukan apapun sementara kau dengan enaknya bisa tersenyum dan mengobrol dengan sekertaris mu!!" bentak jiyeon
"jangan bilang kau cemburu?" tanya yoongi
"lalu kenapa kalau aku cemburu? Apa salah jika seorang istri cemburu karena suaminya yang terlalu sibuk dengan sekertaris sexynya?" jawab jiyeon kesal
"kau salah paham ji" lirih yoongi
"katakan padaku yoongi-ssi, apakah wajar jika seorang atasan menemani sekertarisnya yang sedang sakit selama berhari-hari tanpa pulang ke istrinya? Bahkan kau memberinya sebuah apartemen yoongi-ah!!" bentak jiyeon diakhir ucapannya
"aku memberikan sebuah apartemen karena dia sudah bekerja dengan baik! Lagi pula aku kasian dengannya yang hanya hidup seorang diri" ucap yoongi membela dirinya
"kasian atau memang kau perhatian dengannya?" tanya Jiyeon meremehkan
"terserah jika kau tak percaya padaku ji, sebaiknya kau pikirkan sendiri kesalahan mu. Ingatlah kau itu sudah memiliki suami" ucap yoongi emosi
"apa maksud mu min yoongi-ssi?" tanya jiyeon bingung
"kau pikir aku selama ini tak tahu tentang kedekatan mu dengan anak atasan mu. Aku tahu semuanya ji, aku tahu jika kau setiap hari berangkat kerja bersamanya yang membuatmu selalu berangkat pagi hari agar aku tak tahu, bahkan kau pernah menginap bersamanya di hotel saat kalian mabuk!!" bentak yoongi meluapkan semua emosi yang selama ini dia tahan, matanya berkaca-kaca saat mengingat kejadian malam itu sementara jiyeon hanya bisa membatu dengan ucapan yoongi
"bahkan aku ragu jika kau masih menganggap ku suami mu" lirih yoongi lalu memutuskan meninggalkan jiyeon sendiri
Yoongi hanya ingin menghentikan pertengkarannya dengan jiyeon, dia lelah jika harus bertengkar terus. Lama-lama dirinya jadi ikut jenuh dengan jiyeon jika seperti ini terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
only you 2
FanfictionYoongi dan Jiyeon menganggap hubungan mereka mulai membosankan, kehadiran momongan yang diharapkan dapat mempererat hubungan keduanya pun tak kunjung terpenuhi. Hubungan Yoongi dan Jiyeon yang sedang rapuh semakin merenggang karena kehadiran orang...