Yoongi Pov
Siang ini aku meminta jiyeon menemuiku disebuah Cafe dekat dengan rumah keluarga Oh, sungguh aku sangat mengkhawatirkan dirinya.
"ada apa meminta ku bertemu? Aku tak memiliki waktu banyak" ketusnya saat baru saja duduk dihadapan ku
"aku hanya ingin memberikan mu ini, aku khawatir kau tak memiliki baju ganti dan baju pesta untuk malam nanti" ucap ku memberikannya dua tas berisikan baju santai dan baju pesta yang kemarin ku beli
"tak perlu" ketusnya menolak tas ini
"tapi kau tak membawa baju pesta mu, ini kubelikan kemarin untuk mu" ucap ku
"aku tak mau menerimanya, aku tak suka dengan pilihan wanitamu itu" ketusnya
"tapi ini aku yang memilihnya dan kemarin dia hanya menemaniku setelah bertemu dengan tamu Jerman di mall itu" ucap ku mencoba meyakinkan jiyoen
"simpan saja kebohongan mu, mata ku tak buta yoongi!! Aku melihatnya saat kau memeluk pundak wanita itu!!" bentak jiyoen penuh emosi
"kau tak perlu mengkhawatirkan apapapun! Sehun sangat baik dalam memenuhi kebutuhan ku bahkan perhiasan ini diberikannya untuk ku" ucapnya dengan memamerkan perhiasan yang digunakannya lalu pergi meninggalkan ku
Jiyeon Pov
Aku pergi dari Cafe itu dalam keadaan hati yang kacau, aku sungguh tak tega dengan wajah sedih yoongi tapi disatu sisi aku benci dengan hubungannya bersama sekretarisnya.
Aku menemui sehun yang menungguku tak jauh dari Cafe tadi, aku sungguh merasa bersalah sudah membuatnya menungguku.
"ayo segera pulang, kita harus bersiap sebelum acara nanti" ucap ku mencoba melupakan masalah dengan yoongi
Author Pov
Acara pun dimulai pukul tujuh malam, para tamu pun tampak ramai memenuhi rumah keluarga Oh. Yoongi berjalan memasuki rumah itu seorang diri, niat awal ingin mengajak sekretarisnya namun tak jadi karena tak ingin membuat Jiyoen kembali salah paham.
Yoongi segera menemui pasangan Oh yang jauh lebih tua darinya untuk mengucapkan ucapan selamat dan memberikan bingkisan kecil sebagai hadiah. Seluruh mata tamu undangan teralihkan karena kehadiran sehun dan jiyeon yang nampak serasi malam ini.
"sepertinya acara kita lebih cocok menjadi acara pertungan mereka sayang" gumam nyonya Oh yang membuat yoongi sangat kesal
Sebisa mungkin yoongi meredam amarahnya agar tak merusak acara koleganya itu.
"hari ini akan ku biarkan kau menyentuh istriku dan akan kupastikan ini adalah terakhir kalinya kau menyentuhnya" batin yoongi dengan tatapan emosi
Yoongi hanya mampu sabar dan berharap agar para tamu tak akan tahu jika jiyoen adalah istrinya, bukan karena dirinya takut malu atas rumah tangganya tapi karena dirinya mengkhawatirkan jiyeon dan sehun yang akan menjadi pembicaraan orang-orang.
Acara pun sudah berlangsung selama satu jam, yoongi hanya ingin segera pamit untuk pulang agar dirinya tak merasakan sakit di hatinya melihat istrinya tengah berdansa dengan pria lain.
"Jiyoen-ah" suara sehun yang tengah berjongkok dihadapan Jiyeon
Seluruh perhatian kini beralih menatap keduanya yang tengah disoroti lampu, hal inilah yang juga membuat yoongi menghentikan langkahnya untuk anjak diri tanpa membalikan tubuhnya.
"kita memang baru saling mengenal beberapa bulan tapi aku tak tahu mengapa jantungku selalu berdetak kencang saat bersamamu, tapi yang pasti aku selalu ingin membuat mu bahagia karena entah sejak kapan kau sudah lebih dulu membuat hidupku bahagia" ucap sehun lalu mengeluarkan kotak berisi cincin permata yang senada dengan perhiasan yang diberikan sebelumnya untuk Jiyeon
"bolehkah aku menggantikan cincin pernikahan ibumu dengan cincin dari ku yang kelak juga akan ku gantikan dengan cincin pernikahan ku untuk mu?" ucap sehun menatap jiyeon dengan wajah gugup juga berharap
Yoongi berdiri dengan gugup, dia takut jika jiyeon akan kembali membuatnya kecewa namun yoongi juga selalu meyakini bahwa jiyeon sangat mencintainya sama seperti dengan dirinya yang sangat mencintai jiyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
only you 2
FanfictionYoongi dan Jiyeon menganggap hubungan mereka mulai membosankan, kehadiran momongan yang diharapkan dapat mempererat hubungan keduanya pun tak kunjung terpenuhi. Hubungan Yoongi dan Jiyeon yang sedang rapuh semakin merenggang karena kehadiran orang...