#3

36 4 1
                                    

Selama hampir dua bulan berada di seoul,keadaan chanyeol masih sama. Padahal,setiap detik chanyeol senantiasa memutar otaknya untuk menentukan mau dibawa kemana hidupnya.
Pukul 12.00 kst. Chanyeol duduk gelisah disebuah halte bus. Panas terik membakar kulitnya. Dari kantor ke kantor dia mencoba peruntungannya,tapi hanya jawaban "TIDAK ADA LOWONGAN" yang dia peroleh atau hanya gelengan kepala dari petugas kantor.
Sekian menit mata chanyeol sibuk mengamati keadaan disekitarnya,seperti seekor elang yang menatap tajam mencari mangsanya. Kurang dari 100 meter,ia mendapatkan sebuah toko tanpa petugas parkir. Akhirnya chanyeol menemui pemilik toko memberikan izin kepada chanyeol asalkan ia tak bertingkah macam-macam kepada pelanggan dan tak membuat keributan. Nalurinya untuk bertahan hidup  tidak membuatnya gelap mata. Akal sehatnya terus berjalan ,agar tak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Chanyeol berterima kasih kepada pemilik toko.
"Toko sudah mau tutup. Besok kembalilaj lagi kesini,hari libur biasanya orang ramai berkunjung" kata pemilik toko.
"Baik ahjusi,kamsahamnida untuk hari ini"
Chanyeol menghitung uang receh hasil jerih payahnya hari ini. Lumayan,cukup untuk simpanan dua kali makan.

Skip##

Chanyeol duduk di depan meja belajar di kamarnya. Pikirannya menerawang. Chanyeol menuliskan kembali segala hal yang telah ia lalui.

Eomma,walaupun masih merasa sakit hati,saya masih bisa tegak dan bangkit berdiri. Sekarang saya lebih bersemangat. Saya masih punya kepercayaan kuat untuk bisa mengatasi segala kekalahan yang pada masa lalu. Bahkan ada semacam kekuatan baru yang seolah mampu memberikan harapan indah untuk masa depan saya. Saya harus kerja keras dan tak bisa lagi bermalas-malasan eomma....

Tess..tess.. butiran bening mengalir dipipi chanyeol,ingin segera bisa membahagiakan ibunya dengan kesuksesan yang akan diukir dengan kerja keras. Hingga ia tak menyadari langkah kriss hyung yang sudag berada didalam kamar dan berdiri dibelakangnya.
"Belum tidur rupanya.." tegur kriss hyung menepuk bahu chanyeol.
"Oh ini belum hyung. Aku masih menulis surat untuk eomma tanggung.." jawab chanyeol tanpa menoleh.

Tbc...

Anyeong yeorobun..
Maafin aku yah.. baru bisa up.
Gimana aku sibuk sama tugas kuliah yg makin numpuk. Dan baru aja punya waktu.
Semoga di chapter ini kalian tertarik.
Jangan lupan tinggalkan jejak ya.

The Adventure DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang