☆
Maaf jarang update :(
Jangan lupa vote + comment <3
.
.
.
.
.
.
.
.
."Mama akan keluar sebentar, oke? Gabe, jaga adikmu!" Aku berkata sesaat sebelum keluar apartemen. Sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Harry tiba-tiba memintaku untuk menemuinya di apartemen miliknya. Tolong jangan berpikiran aneh-aneh.
Aku mengetuk pintu Harry beberapa kali. Beberapa saat kemudian aku mendengar langkah kaki yang diikuti pintu terbuka. Aku melihat Harry berdiri dengan tatapan cemas. Dia menarikku masuk dengan cepat kemudian menarikku dalam pelukan. Oke, apa yang terjadi?
"H-harry?" Aku berusaha melepas pelukannya tapi dia tidak bergerak. Napasnya berderu kencang jadi aku hanya mengusap punggungnya. Berharap dia bisa sedikit tenang.
Harry meregangkan pelukannya untuk melihat wajahku, "ini soal besok" katanya yang berhasil mengundang senyumku. Aku bernapas lega karena bukan hal yang harus aku khawatirkan. Aku menaruh kepalaku di dadanya kemudian tertawa.
"Kenapa tertawa? Ini masalah serius, babe!" Kata Harry berubah dramatis. Aku mengacungkan jari kepadanya, "stick with Ash. Not babe" Harry mengangguk, lalu benar-benar melepaskan pelukannya. Dia berjalan untuk menghidupkan lampu sehingga aku bisa melihat apartemennya yang tidak jauh berbeda dariku. Kecuali nuansanya sedikit gelap dan berantakan.
Harry berdiri di depanku agar pandanganku terhalang, "ayo, ke kamarku. Disini sedikit berantakan. You know, boys"
"Kamarmu?"
"Iya. Aku tidak akan menyentuhmu. Well, kecuali kau yang memulainya duluan" aku memutar bola mataku dramatis tapi tetap mengikutinya masuk ke dalam kamar. Harry tidak menutup pintu, dia duduk di atas tempat tidurnya yang sama persis denganku. Dia tidak berbohong. Aku tersenyum melihatnya kemudian duduk di sofa kecil yang ada di kamarnya. "Apa yang kau lakukan? Duduk disini" dia menunjuk spot yang dia sisakan di sebelahnya. Aku menghela napas sebelum duduk di sebelahnya.
"Aku harus berpakaian seperti apa besok?" Harry mulai bertanya setelah menatapku serius. Aku tertawa, "relax. Pakai apapun kau tetap menawan" tanpa ku sadari kata itu keluar dari mulutku yang membuat Harry tersenyum senang. "Jadi, kau bilang aku tampan?" Goda Harry, "aku tidak bilang kau tampan. Aku bilang kau menawan. Wait, what?" Aku menutup mukaku dengan tangan karena malu. Entah apa yang terjadi dengan otakku malam ini.
Tawa Harry pecah, "kalau begitu aku akan berpakaian senyaman mungkin. Apa memperlihatkan tato kepada anak di sekolah dasar terhitung kriminal?"
"I don't know. You tell me. Kau sudah tinggal di Los Angeles lebih dulu daripadaku" aku menyilangkan kaki dan melihat Harry sambil sebelah tubuhku tersandar di kepala tempat tidur. Kepala Harry melihat ke arahku, dia menatapku dengan senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor, Harry Style (H.S)
Fanfiction# 76 - niall # 48 - Louis Ini cerita tentang Ashley Hilton yang baru saja berpisah dengan suaminya dan terpaksa menjadi single parent untuk dua orang anaknya, Amy dan Gabriel. Mereka harus pindah tempat, jauh dari jangkauan mantan suaminya yang mema...