☆
Malam cepat menghampiri. Aku juga memutuskan untuk membayar sisa uang apartemenku kepada Carlos karena aku merasa tidak enak kepadanya. Sebagai ucapan selamat datang, dia meminjamkanku sofa berwarna putih yang cukup besar. Dia meminjamkan 3 buah untukku. Aku sungguh berterima kasih. Baru saja pindah dan aku dikelilingi oleh orang-orang baik.
Karena tidak ada bahan apapun untuk dimasak, kami memesan makanan. Gabe masih sedikit marah denganku, tapi Amy kelihatan baik-baik saja.
"Besok kalian mau ikut Mama ke kota? Kita harus lihat tempat tidur untuk kalian, kan?" Aku berusaha menarik perhatian mereka dan berhasil! Aku yakin mereka tidak ingin lama-lama tidur di atas sofa. Aku pun tidak, tapi sepertinya uangku hanya cukup untuk membelikan 2 tempat tidur atau 1 tempat tidur besar untukku. Aku harus mendahulukan anak-anak.
Amy meletakkan piring kosong di sampingnya, "mama, apakah Paman Harry itu orang baik?" mendengar pertanyaan saudarinya, Gabe ikut menoleh kepadaku. Aku menaikkan bahu, "mama baru kenal dia beberapa jam yang lalu. Mama tidak bisa menarik kesimpulan"
"Dia kelihatan lebih muda daripada mama" aku mendengar Gabe berkomentar. Ya, aku setuju tentang hal itu. Dia memang kelihatan lebih muda. Lebih muda dan sedikit kelihatan lebih berbahaya.
Amy menguap, meregangkan otot-ototnya lalu mengusap matanya. "Saatnya tidur?" Tanyaku kemudian ia tersenyum lemah. "Biar ku ambilkan selimut" kata Gabe lalu menarik selimut yang ada di dekatnya. Aku mengambil piring yang ada di sebelah Amy, meletakkannya di meja kecil di depan kami kemudian berbaring bersama mereka berdua.
"Mama"
"Iya, Gabe?" Jujur aku deg-degan ketika Gabe memanggilku. "Kenapa aku harus punya warna rambut yang sama dengannya? Bahkan hidung yang sama"
Rambut Gabe berwarna coklat terang, sama dengan ayahnya dan hidungnya memang mirip sekali dengannya. "Kenapa? Kamu terlihat keren"
"Aku benci" kata-kata Gabe menusuk tepat di hatiku. "Kamu tidak suka? Kamu keren"
Gabe melihatku, "tidak ada yang keren dari si brengsek itu, ma" dia lalu memeluk adiknya dan memejamkan mata. Tidak ada yang keren katanya.
"Good night" aku bersuara sedikit lebih pelan lalu ikut menutup mata. Beristirahat dari lelahnya hari pertama sampai disini.
--
Setelah bersiap-siap, kami bertiga langsung keluar dari apartemen. Sementara aku mengunci pintu, Amy dan Gabe sudah lebih dulu menuju lift. Aku mengikuti mereka kemudian.
"Good morning, Paman Harry" senyum lebar Amy muncul saat mendapati Harry sedang menunggu lift. Dia kelihatan rapi. Harry membalas senyum Amy, "morning, Amy! Hari ini kemana?"
Gabe yang berdiri di belakang Amy hanya membalikkan matanya kesal. Dia menarik adiknya agar sedikit lebih dekatnya dengannya, sementara aku yang baru sampai menghela napas melihat perilaku Gabe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor, Harry Style (H.S)
Fanfic# 76 - niall # 48 - Louis Ini cerita tentang Ashley Hilton yang baru saja berpisah dengan suaminya dan terpaksa menjadi single parent untuk dua orang anaknya, Amy dan Gabriel. Mereka harus pindah tempat, jauh dari jangkauan mantan suaminya yang mema...