5 Alasan Umum Mengapa Naskah Tidak Selesai Ditulis

200 9 0
                                    


Adakah di sini yang naskah novelnya belum kelar-kelar juga walau sudah 3 kali lebaran? Entah sudah berapa kali Kampus Fiksi reguler berjalan, naskahmu kok belum juga dikirimkan karena memang belum kelar. Sebenarnya, mengapa sih susah banget menyelesaikan menulis naskah novel atau naskah lainnya? Awalnya sih semangat tapi abis itu rada malas. Masih ingat kan dengan ancaman Karen Miller, bahwa penulis yg malas menyelesaikan menulis naskahnya tidak akan pernah jadi penulis? Miller menyebut kemampuan untuk merampungkan menulis sebuah naskah novel adalah salah satu pengalaman paling hebat yg bisa dialami penulis. Kenapa? Karena tTidak semua calon penulis bisa menyelesaikan menulis naskah pertamanya. Inilah ujian pertama penulis: menyelesaikan menulis naskahnya. Berikut yang saya kutip dari blogdivapress.com, simak yuk!

(1) Menulis hanya Sekadar Menulis

Jika kamu ingin mendapatkan sesuatu, kamu harus punya target/tujuan. Hal yang sama berlaku dalam menulis. Misalnya saja, hari ini kamu ingin pergi ke suatu tempat, tapi kamu nggak tahu mau kemana. Akhirnya, kamu cuma muter-muter nggak jelas. Beda misalnya kamu sudah punya tujuan mau ke Solo, kamu jadi tahu kudu ngapain aja. Misal: pertama kudu beli tiket kereta dulu, lalu ke stasiun, lalu samapi di sana cari bus atau becak, juga ditentukan mau kemana-kemana. Hal yang sama berlaku dalam menulis naskahmu. Agar kamu bisa menyelesaikannya, kamu kudu tahu kamu mau nulis apa dan ujungnya kemana. Banyak penulis pemula yang menulis asal nulis saja, tidak ada tujuan mau nulis novel apa, nanti akhirnya gimana, ceritanya bakal kayak apa. Jadinya, tulisan-tulisan itu menjadi tidak terarah, sampai kemana-mana dan lama-lama nggak punya kaitan dengan tulisan awal. Akhirnya, naskah pun berhenti di tengah-tengah dan tak pernah terselesaikan.

Awalnya sih mau menulis sebuah novel cinta si anak basket di SMA, tapi ujung-ujungnya kok malah nulis kisah fanfic boiben Korea gara-gara lagi rame di Wattpad. Ada juga yang awalnya mau nulis kisah misteri, tapi di tengah-tengah kok malah kebanyakan adegan cinta-cintaan ala remaja. Bubar jalan deh dari cerita awalnya. Ada juga yang awalnya pengen nulis buku tentang budidaya ulat sutera, tapi sampai halaman 50 kok malah sibuk nulis ulasan sepak bola. Duh, kebangetan bener salfoknya. Tulisan jadi tidak fokus dan tidak terarah ini karena kita tidak punya tujuan saat menulis, jadinya nulisnya juga kemana-mana. Seperti saat kita nggak tahu mau main ke mana, akhirnya cuma jalan dan muter-muter nggak jelas. Begitulah kalau menulis asal menulis saja. Agar tulisanmu terarah dan bisa selesai, kamu harus punya tujuan jelas tentang: apa yang akan kamu tulis, gimana isinya, dan akhir kisahnya. Memiliki tujuan saat menulis akan membantu dan memandumu saat menulis, mencegah tulisanmu meluber ke mana-mana.

Memiliki tujuan saat menulis juga akan menghindarkanmu dari menulis hal-hal yang kurang atau tidak relevan dengan tulisan yg sedang ditulis. Punya tujuan seperti ini juga bakal mengarahkan imajinasimu untuk mengimajinasikan hal-hal yang mungkin bisa kamu tulis dalam tulisanmu. Jadi, imajinasimu akan mendukung isi dari tulisan yang sedang kamu garap. Beginilah ide dan tulisan bagus sering tercipta. Tiba-tiba saja ada moment 'ITU DIA!' dalam pikiran kita, sesuatu yang bakal kita gunakan dalam tulisan, mungkin twist atau ide kunci yang sesuai untuk naskah yang tengah kamu garap. Jadi misal kamu ingin menulis ttg. berburu naga, kamu lalu baca banyak hal tentang naga, dan imajinasimu pun akan membantu bikin cerita naga, dan lain sebagainya.

(2) Menulis tanpa Outline

Outline adalah bakal badan dari sebuah tulisan. Tanpanya, sebuah tulisan akan susah terbentuk dan lama selesainya. Membuat outline tulisan itu sangat penting, baik dalam naskah fiksi maupun nonfiksi, untuk memandu penulis dalam menulis dan menyelesaikannya. Jangan salah, bahkan sebuah naskah novel pun butuh sebuah outline yang matang agar bisa cepat selesai dan jadi sebuah naskah yang utuh. Outline adalah kerangka dari tulisan kita. Jika diibaratkan naskah adalah tubuh manusia, maka outline adalah kerangka tulangnya. Kerangka ini menjelaskan secara singkat bagian apa berisi tentang apa saja, juga urutan penempatannya sehingga seluruh bagian urut dan padu. Misal:

Mari Latihan Menulis (untuk Pemula)Where stories live. Discover now