01. School

179 18 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Cahaya matahari masuk ke kamar gadis mungil yang sedang tertidur pulas, gadis itu membuka matanya lalu ia bangun sambil mengucek matanya.

"Hooaamm, jam berapa ini?" gumamnya ia segera melihat jam yang ada di kamarnya ia memalingkan wajahnya menuju arah depan gak lama matanya membelak lalu melihat ke arah jam lagi.

"Aaaaahhhh, terlambat!!!" teriaknya lalu dengan Buru Buru ia bangun dan memasuki kamar mandi.

Di lain tempat gadis mungil satunya masih tertidur pulas namun sebuah suara membangunkannya.

"Aaaaahhhh, terlambat!!!" ia membuka matanya lalu bangun dari tidurnya dengan wajah bantalnya.

"Eonnie berisik!!" teriaknya baru saja ia ingin tidur lagi kalau saja ia tidak melihat jam yang ada di atas lemari kecilnya jarum pendeknya menunjukkan ke angka 8, ia membelakkan matanya.

"Aaahhh eonnie kenapa kau tidak membangunkanku" dia lalu berlari menuju kamar mandi bersiap siap.

Gadis mungil itu bersamaan keluar dari kamarnya sudah menggunakan seragam dan pakaian formalnya lalu dengan Buru Buru menuju tangga menuruninya dengan Buru Buru juga.

"Gaduh sekali pagi ini" ucap seorang gadis cantik berambut panjang hitamnya, menatap mereka dari meja makan.

"Joohyun eonnie!!! Kenapa tidak membangunkan kami?!!!" teriak mereka bersamaan joohyun menganganggat bahunya.

"Yerim, saeron, duduk dan makanlah sarapan kalian lalu segera berangkat" ucap wanita paruh baya namun masih cantik sampai sekarang, yerim dans saeron menggeleng.

"Kami sudah terlambat imo jadi kami harus cepat, ah dimana soeun eonnie?" tanya yerim gadis yang dipanggil joohyun itu mengulurkan telunjukkan dan mengarahkannya ke arah jam dinding dekat dapur, yerim dan saeron mengikuti arah jari itu mereka memfokuskan pandangan lalu membelakkan matanya.

"Ini masih jam 6?" mereka menoleh ke arah imonya dan joohyun, joohyun mengangkat bahunya.

"Lalu jam di kamar kami? Berarti jam itu... Aaahh kok bisa gitu sih" kesal saeron gak lama wanita mungil keluar dari kamarnya.

"Apaa sih pagi pagi udah teriak teriak" mereka hanya menggeleng gelengkan kepalanya lalu duduk di meja makan.

"Jam di kamar kalian nanti aja di benerinnya kan Bagus kalo bangun pagi mulu" ucap imo mereka, yeri dan saeron hanya memutar bola matanya.

"Kami sudah selesai soeun eonnie ayo berangkat" ucap yerim soeun hanya mengangguk lalu bangkit dari duduknya.

.
.
.

"Oppa kau enak sekali masih seminggu lagi di kampusmu, sedangkan aku harus pindah sekolah, lagi kenapa sih eomma dan appa harus menetap di negara orang" ucap gadis mungil yang menggumpat di sebelah seorang pria tampan yang fokus menyetir.

"Hey mengeluh terus kau masih Bagus kita tetap di sini ditemani jimin hyung dan tunangannya jika kita ikut ke luar negeri lebih ribet lagi jangan mengeluh jalani saja" gadis yang di sebelahnya hanya membuang nafas pasrah.

.
.

Saeron sudah sampai di sekolahnya ia turun dari mobil soeun, yerim menurunkan kaca mobilnya.

"Belajar yang bener jangan berbuat onar, jika nanti imo sampai dipanggil ke sekolahmu ku kurung kau di kamar mandi" ucap yerim saeron mendecih sedangkan yerim tersenyum miring.

"Arra arra, sana pergilah nanti kau terlambat ke kampus dan soeun eonnie terlambat bekerja" yerim mengangguk lalu menaikkan kaca mobilnya lalu soeun yang sedari tadi melihat interaksi antara kakak beradik itu hanya tertawa lalu melajukan mobilnya menuju kampus yerim.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang